Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kaum Rebahan Wajib Simak, BNPT Sebut Kurang Piknik Bisa Sebabkan Mudah Terpapar Radikalisme!

        Kaum Rebahan Wajib Simak, BNPT Sebut Kurang Piknik Bisa Sebabkan Mudah Terpapar Radikalisme! Kredit Foto: Antara/Moch Asim
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menilai orang yang kurang piknik bisa dengan mudah terpapar radikal.

        Pasalnya, orang kurang piknik tak bisa memahami makna dan hakiki perbedaan, tidak toleransi terhadap keragaman, hingga perbedaan yang merupakan sunatullah

        Baca Juga: Peringatkan Keras Masyarakat Soal Khilafatul Muslimin, Densus 88 Gak Main-main: Pendirinya Dekat...

        Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol. Ahmad Nurwakhid mengatakan bahwa hal tersebut harus dipahami bersama.

        “Relevan dengan hal ini pendekatan seni dan budaya menjadi penting karena dengan seni dan budaya akan bangkit spiritualitas di dalam kehidupan beragamanya,” ujarnya, dilansir dari Antara, Rabu (1/6).

        Ahmad memaparkan radikal terorisme adalah cermin krisis spiritualitas dalam beragama dan berbangsa.

        Mereka lebih menonjolkan ritualitas dan simbol-simbol formal keagamaan tetapi lemah di bidang budi pekerti, lemah di bidang akhlak, dan lemah di bidang spiritualitas.

        Baca Juga: Gak Cuma Tiket Formula E Sold Out, Anies Baswedan: Cendera Mata Habis Terjual!

        "Spiritualitas bisa bangkit kalau hati lembut, kalau hati penuh kasih sayang, penuh toleransi," ucapnya.

        Lebih lanjut, Ahmad menegaskan bahwa radikalisme dan terorisme tidak ada kaitannya dengan agama apa pun.

        Sebab, tak ada satu pun agama yang membenarkan tindakan radikal dan teror.

        Baca Juga: Konvoi Motor Bawa Atribut dan Bagikan Selebaran Khilafah Buat Resah, DPR Minta Pelaku Diusut Tuntas!

        Akan tetapi, kata dia, radikalisme terkait dengan cara beragama dan pemahaman keagamaan yang salah dan menyimpang dari oknum umat beragama.

        Biasanya, hal itu didominasi oleh umat beragama yang menjadi mayoritas di suatu wilayah atau suatu negara.

        Ahmad menuturkan bahwa kebetulan di Indonesia mayoritasnya adalah Muslim, sehingga banyak teroris yang ditangkap dan diproses hukum memiliki KTP Muslim.

        Baca Juga: Ajak Umat Islam Doakan Putra Ridwan Kamil, Ustaz Adi Hidayat: Semoga Allah SWT Memberikan Eril...

        "Saya tidak berani mengatakan agama Islam, karena Islam yang saya pahami yang saya yakini sangat mulia, sangat tinggi," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: