Hadir di 135 Negara, Platfom Disprz Digunakan 1,7 Juta Pengguna
Disprz, platform pembelajaran dan keterampilan perusahaan bertenaga Artificial Intelligence (AI) terkemuka yang saat ini telah digunakan lebih dari 1,7 juta pengguna (user) untuk meningkatkan keterampilan dalam pekerjaan dan karir sumber daya manusia.
Disprz sudah melayani kebih dari 250 perusahaan di 135 negara. Untuk merayakan prestasi besar ini dan untuk menandai 2 tahun pertumbuhan bisnis di Indonesia, Disprz menyelenggarakan Malam Gala, beberapa waktu lalu, di Jakarta, untuk para pemangku kepentingan yang terdiri dari klien, mitra, dan simpatisan.
Hal itu, menjadi saksi partisipasi para pemimpin dalam bidang sumber daya manusia dan Learning and Development (L&D) dari perusahaan seperti AIA Indonesia, Bank Danamon, Paragon, Darwinbox, Dayalima (DDI), P.T Bank Raya Indonesia, Happy Fresh, Sayurbox dan banyak lainnya.
Vice President and Business Head, SEA, Vineet Koka, mengatakan Disprz telah hadir selama dua tahun di Indonesia dan berhasil menjadi platform terkemuka di negara ini. Menurutnya saat ini saat yang tepat untuk menyoroti bagaimana sebagian besar perusahaan masih menganut platform pembelajaran generasi pertama dengan pembelajaran wajib.
"Kami berusaha keras untuk membantu semua klien kami mengadopsi Learning Experience Platform (LXP) generasi kedua yang menawarkan platform pembelajaran yang dipersonalisasi dan interaktif dengan integrasi konten lokal dan analitik data yang kaya," kata Vineet Koka.
Salah satu pelanggan utama Disprz, PT Teknologi dan Inovasi Paragon mengungkapkan rasa puas menjalin kerja sama dengan Disprz. EVP-HR PT Teknologi dan Inovasi Paragon, Miftah Amin mengungkapkan visi pembelajaran kami untuk tahun mendatang adalah memfasilitasi karyawan agar terus memperbarui keterampilan, kompetensi, dan pola pikir. Selama pandemi kami harus mengubah cara kami belajar, beralih dari pelatihan manual ke pelatihan online.
"Kami menggunakan Disprz, untuk memfasilitasi pembelajaran interaktif dan eksploratif, terutama bagi lulusan milenial yang merupakan 90% karyawan," ujar Miftah.
Perjalanan inspiratif Disprz dimulai pada tahun 2020 ketika dunia terkena dampak buruk dari pandemi. Sejak awal perjalanan, Disprz telah berhasil melayani beberapa entitas yang paling mapan di Indonesia termasuk seperti Deloitte, Korn Ferry, AIA, Sinarmas, Mind ID serta beberapa nama usaha besar lainnya. Dispz berusaha untuk memecahkan masalah pembelajaran perusahaan melalui ekosistem pembelajaran yang dipersonalisasi untuk memfasilitasi pembelajaran berbasis peran dan keterampilan.
Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan di Indonesia perlu meningkatkan kemampuan pada microlearning berbasis seluler di Learning Experience Platform (LXP) generasi ke-2. Dalam pandangan Disprz, karyawan merupakan aset yang harus terus diberikan peningkatan keterampilan agar siap bekerja terutama dalam era digital saat ini.
Menurut Subramanian Vishwanathan, CEO and Co-founder, Disprz, Disprz berusaha membantu klien dengan mengadopsi platform pembelajaran dan keterampilan generasi kedua yang menawarkan pembelajaran yang dipersonalisasi dan berbasis peran, menyelaraskan pembelajaran dengan kinerja karyawan yang terukur, dan menggunakan data -metrik yang digerakkan untuk membuat keputusan L&D.
"Misi dan visi Disprz adalah memberdayakan organisasi dan tim untuk mendefinisikan ulang keterampilan digital dan pengalaman belajar mereka dengan menggabungkan seni belajar dengan teknologi, AI, dan ilmu data," tutup Subramanian.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: