Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        IPO Akhirnya Beri Kejutan, Prabowo Capres Terkuat, Tetapi Masih Kalah dari Suara...

        IPO Akhirnya Beri Kejutan, Prabowo Capres Terkuat, Tetapi Masih Kalah dari Suara... Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Indonesia Political Opinion (IPO) menyebutkan Prabowo Subianto menduduki posisi teratas capres yang akan terpilih jika Pilpres diselenggarakan saat ini. 

        Temuan itu merupakan hasil riset IPO saat melakukan penelitian hybrid secara tatap muka sebanyak 1.200 responden. Namun, dari temuan dengan pertanyaan terbuka itu, nama Joko Widodo justru memuncaki keterpilihan paling tinggi.

        Baca Juga: Jadi Rebutan di Pilpres 2024, Ganjar dan Prabowo Lomba Kantongi Suara Pemilih Jokowi

        Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah mengatakan pihaknya mengajukan pertanyaan secara terbuka tanpa lembar jawaban kepada responden.

        Pertanyaannya apabila hari ini dilaksanakan Pilpres, maka nama Joko Widodo paling banyak dipilih responden sebagai presiden.

        "Joko Widodo 12,7 persen," kata dia saat merilis hasil survei nasional bertajuk Persepsi Publik atas Konstelasi Politik Nasional dan Pemilihan Presiden 2024.

        Selanjutnya, posisi kedua diduduki Prabowo Subianto dengan raihan 10,4 persen. Disusul Anies Baswedan (10,1 persen), Ganjar Pranowo (7,6 persen), Jusuf Kalla (4,3 persen), Susilo Bambang Yudhoyono (3,6 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (2,9 persen), dan Sandiaga Uno (1,9 persen).

        IPO juga menemukan 1,8 persen responden menginginkan Megawati Soekarnoputri sebagai presiden.

        Lalu disusul Dedi Mulyadi (1,2 persen), Susi Pudjiastuti (0,9 persen), Tri Rismaharini (0,8 persen), Puan Maharani (0,7 persen), dan Ridwan Kamil (0,4 persen).

        Survei yang dilakukan IPO dilaksanakan pada 23-28 Mei 2022 dengan teknik wawancara penelitian hybrid secara tatap muka sebanyak 480 responden dan sambungan telepon.

        Data telepon merujuk data populasi sebanyak 196.420 yang dimiliki IPO sejak periode survei pada 2019-2021. Dari total populasi tersebut terdapat 7.200 yang memungkinkan untuk menjadi responden hingga diambil secara acak sejumlah 720 responden.

        Dengan demikian total keseluruhan sebanyak 1.200 responden. Metode ini memiliki pengukuran kesalahan (margin of error) 2,90 persen, dengan tingkat akurasi data 95 persen. Pengaturan pengambilan sampel menggunakan teknik multistage random sampling (MRS).

        Survei ini berhasil mengambil representasi sampel yang tersebar proporsional dalam skala nasional. Dengan teknik ini setiap anggota populasi (responden) miliki peluang setara untuk dipilih atau tidak menjadi responden.

        Untuk menguji validitas responden, IPO melakukan spot check pada 15 persen dari total populasi sampel dan pengujian metode prariset.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: