Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Loyalis Jokowi Bermanuver ke KIB, Anak Buah Megawati Tak Gentar: PDIP Lahir dari Proses Panjang!

        Loyalis Jokowi Bermanuver ke KIB, Anak Buah Megawati Tak Gentar: PDIP Lahir dari Proses Panjang! Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto memberikan tanggapan soal kehadiran Pro Jokowi (Projo) dalam pertemuan Koalisi Indonesia Bersatu (PAN, PPP dan Golkar).

        Hasto mengaku pihaknya tak ingin mencampuri urusan parpol lain, termasuk kehadiran Projo dalam agenda KIB.

        "Kami tidak mencampuri rumah tangga orang, termasuk Projo. Projo adalah sukarelawan, kecuali dia mendeklarasikan sebagai partai politik kalau punya keberanian," kata Hasto di Bogor, Minggu (5/6/2022).

        Hasto mengaku pihaknya tak ingin mencampuri urusan parpol lain, termasuk kehadiran Projo dalam agenda KIB.

        "Kami tidak mencampuri rumah tangga orang, termasuk Projo. Projo adalah sukarelawan, kecuali dia mendeklarasikan sebagai partai politik kalau punya keberanian," kata Hasto di Bogor, Minggu (5/6/2022).

        Baca Juga: Kasihan Juga Pembenci Anies Baswedan, Formula E Jakarta Sukses, Jokowi: Kalau Bisa Setiap Minggu Ada

        Dia menegaskan, PDIP tidak gentar dengan manuver yang dilakukan Projo di silaturahmi nasional KIB.

        "PDIP lahir dari suatu proses gemblengan yang panjang. Kantor partai kami pernah diserang sehingga enggak ada ketakutan," ucapnya.

        Terkait kesepakatan yang dibuat Golkar, PAN, dan PPP, kata Hasto, hal itu merupakan strategi setiap parpol.

        "Strategi utama untuk PDIP saat ini adalah bergerak bersama dengan kekuatan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi dalam pemilu," tutur Hasto.

        Baca Juga: Nggak Seperti BUMN, "Crazy Rich Grobogan" Jadi Sponsor Formula E, Refly Harun: Keren Ini Orang!

        Dia menambahkan seorang pemimpin tak bisa hadir hanya karena didukung segelintir atau parpol tertentu, namun seorang pemimpin harus hadir dari semangat gotong royong.

        "Kita lihat Pak Jokowi periode pertama basis relevannya sangat kuat tapi ketika di DPR kurang dari 50 persen, maka sulit untuk melakukan konsolidasi pemerintahan negara," kata Hasto. (antara)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: