Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Guys! Intip Investasi Aman Saat Terjadi Market Crash

        Guys! Intip Investasi Aman Saat Terjadi Market Crash Kredit Foto: Unsplash/Kanchanara
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pada awal tahun ini sebagian besar aset crypto ternama seperti Bitcoin dan Ethereum mengalami penurunan nilai hingga sebesar 9 hingga 50% pada periode Maret - Mei 2022. Salah satu penurunan tersebut juga didorong adanya inflasi dan perang antara Rusia terhadap Ukraina. Melihat adanya potensi market crash yang demikian membuat banyak investor khawatir dan mulai mempertimbangkan ulang keputusan untuk mulai menggeluti dunia crypto.

        Namun demikian, sebagian banyak ahli finance menyebutkan bahwa investasi masih memiliki potensi yang bagus di tahun 2022 ini. Berikut cara investasi aman yang bisa dipilih ketika terjadi market crash di dunia crypto, seperti dirangkum berbagai sumber, Senin (6/6/2022).

        Baca Juga: Miliarder Kripto Sam Bankman-Fried Optimis Pasar Cryptocurrency Tak Akan Jatuh Sampai Titik Nol

        Apa itu Market Crash?

        Market crash merupakan sebuah suatu kondisi di mana sebagian besar pasar saham mengalami bearish atau koreksi dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga mengalami penurunan harga drastis. Kondisi ini juga dapat dialami oleh sebuah aset crypto dan terjadi secara masif. Salah satu contoh market crash crypto yang terjadi baru-baru ini adalah penurunan drastis nilai dari koin Luna yang mencapai 99,66% pada tanggal 13 Mei 2022 lalu.

        Melihat hal tersebut ada banyak spekulasi yang mengatakan bahwa aset crypto besar seperti ETH dan BTC pun dapat mengalami hal serupa dengan didukung adanya data bahwa kedua aset tersebut sempat mengalami penurunan sebesar 90% di tahun 2018. Namun mengingat kedua aset tersebut memiliki ekosistem dan sistem yang lebih stabil, adanya resiko penurunan tersebut juga diiringi kemungkinan besar bahwa nilainya akan segera naik dan stabil kembali sehingga cocok untuk investasi jangka panjang.

        Baca Juga: Umumkan Kemitraan dengan Paxos, Nubank Mungkinkan Pelanggan Lakukan Transaksi Cryptocurrency

        Bagaimana Cara Menghadapi Market Crash?

        Dengan adanya resiko market crash yang dapat terjadi kapan saja, ada baiknya sebagai investor Anda paham hal-hal yang harus dilakukan apabila hal ini terjadi kepada aset crypto yang Anda miliki.

        Berikut adalah beberapa langkah-langkah yang dapat Anda lakukan bila mengalami hal tersebut:

        1. Jangan Panik

        Ketika harga saham menurun drastis, beredarnya sentimen negatif merupakan hal yang sangat lumrah terjadi. Dengan adanya penurunan tersebut banyak investor yang melakukan panic selling. Sangat penting bagi Anda untuk menganalisis sejenak tentang apa yang sedang terjadi di pasar dan membuat keputusan dengan kepala dingin.

        Ada kalanya banyak investor juga membuat keputusan beresiko dengan melakukan pembelian saham ketika harga sedang menurun anjlok tanpa mempertimbangkan kemungkinan naik turunnya harga di masa depan. Dengan mengontrol rasa panik, Anda dapat memiliki waktu sejenak untuk melakukan analisis dan juga membuat keputusan yang benar. 

        2. Jangan buru-buru menjual aset

        Ada kalanya sebuah aset mengalami penurunan harga secara drastis dan di kemudian hari harganya kembali normal atau bahkan semakin meninggi. Bila kemungkinan ini ada setelah Anda melakukan analisis mendalam, lebih baik Anda menunda untuk menjual aset dengan terburu-buru setelah harga mengalami crash. Simpanlah aset Anda dan tunggu harga kembali stabil untuk menjualnya. 

        3. Gunakan Dana Dingin

        Salah satu kesalahan terbesar seorang investor adalah menggunakan dana yang menjadi sumber keperluan sehari-hari sehingga ketika mengalami kerugian mereka tidak memiliki dana likuid yang bisa digunakan. Pastikan Anda menyisihkan dana dingin yang tidak akan dipakai sebagai modal investasi Anda dan sisihkan juga dana likuid sebagai kebutuhan sehari-hari.

        Jenis Investasi saat Market Crash

        Market crash memiliki dampak yang lebih besar bila Anda adalah seorang trader dibanding mereka yang menggunakan opsi deposito ataupun tipe investasi jangka panjang lainnya. Salah satu hal lain yang dapat Anda lakukan untuk menghadapi market crash adalah dengan memilih tipe investasi yang lebih aman dan terlindungi. Tipe investasi yang lebih aman biasanya ada dalam bentuk investasi jangka panjang yang menjanjikan yield sehingga terlepas dari harga pasar yang anjlok, aset Anda dapat tetap berkembang. Dalam pasar crypto beberapa tipe investasi yang dapat Anda pilih adalah tipe deposito dan staking yang tersedia di crypto investment platform Tokenomy Earn.

        Baca Juga: Tokocrypto dan FEB UGM Kolaborasi Dirikan BlockSpace sebagai Pusat Blockchain di Yogyakarta

        Fixed Deposit 

        Fixed Deposit di Tokenomy merupakan sebuah instrumen keuangan dengan resiko rendah yang dapat membantu investor menumbuhkan aset crypto mereka dengan tingkat bunga yang tetap. Dengan melakukan deposit, maka aset crypto Anda dapat berkembang terlepas dari naik turunnya harga pasar. Hal tersebut membuatnya cocok untuk dijadikan tipe investasi jangka panjang. Deposit yang dilakukan dapat dimulai dari angka Rp 500.000 dan imbal hasil hingga 7.75% per tahun.

        Staking

        Staking merupakan salah satu pendapatan pasif dengan cara menyimpan dana Anda untuk berpartisipasi langsung dengan sistem validasi transaksi yang terjadi di dalam blockchain crypto dengan algoritma Proof of Stake (PoS). Pada dasarnya Anda hanya perlu mengunci aset Anda di platform Tokenomy Earn dan mendapatkan rewards berupa bunga ataupun koin crypto bila berhasil melakukan validasi dalam sistem.  Keuntungan yang didapat bisa mencapai 3-5% dari hasil penguncian aset. 

        Dual Currency Deposit

        Dalam bidang keuangan, dual currency deposit atau yang kerap disebut sebagai deposito mata uang ganda merupakan sebuah instrumen investasi derivatif yang menggabungkan deposito pasar uang dengan opsi mata uang untuk memberikan hasil yang lebih tinggi daripada yang tersedia untuk deposit standar. Tipe investasi satu ini tergolong ke dalam tipe investasi jangka pendek yang lebih beresiko tinggi, namun yield yang didapatkan bisa mencapai lebih dari 100% dan untuk investor kripto yang ingin melakukan DCA (dollar cost averaging) ini adalah produk yang tepat, dikarenakan investor bisa mendapatkan bunga tambahan sembari menunggu target harga beli aset kripto yang diinginkan tercapai. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: