Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Amerika Tabuh Genderang Perang, Nyali China Bisa Mendidih!

        Amerika Tabuh Genderang Perang, Nyali China Bisa Mendidih! Kredit Foto: Reuters/Aly Song
        Warta Ekonomi, Washington -

        Amerika Serikat menyetujui rencana penjualan suku cadang senilai 120 juta dolar AS (Rp1,75 triliun) untuk membantu Taiwan merawat armada kapal perangnya.

        Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan AS (DSCA) memastikan pihaknya telah mengirimkan sertifikasi yang diperlukan ke Kongres setelah ada persetujuan dari Departemen Luar Negeri.

        Baca Juga: Presiden Ukraina Kedatangan Putra Salah Satu Orang Terkaya Amerika, Terkuak Maksudnya

        Penjualan itu dibuat berdasarkan permintaan kedutaan de facto Taiwan di Washington.

        DSCA memaparkan penjualan itu mencakup suku cadang dan perbaikan bagi kapal dan sistem kapal, bantuan teknis logistik, dan dukungan teknis serta logistik bagi perwakilan pemerintah AS dan kontraktor.

        "Rencana penjualan itu akan berkontribusi pada kesinambungan armada kapal permukaan milik pihak penerima, meningkat kemampuan mereka untuk menghadapi ancaman saat ini dan masa depan," demikian keterangan DSCA dalam keterangannya, dikutip dari Antara, Jumat (10/6/2022).

        DSCA menambahkan suku cadang tersebut akan bersumber dari pemasok resmi AL AS dan/atau cadangan AL AS.

        Sementara itu, Kementerian pertahanan Taiwan menyampaikan kesepakatan itu diharapkan mulai berlaku bulan ini.

        Pemerintah Taiwan berterima kasih kepada AS atas dukungannya dalam membantu melindungi dari aktivitas kapal perang China yang meningkat baru-baru ini di laut dan ruang udara di sekitar Taiwan.

        Namun, belum ada penjelasan terperinci dari kedua pihak tentang suku cadang apa yang akan diterima oleh Taiwan soal sebagian besar kapal-kapal perang utama Taiwan dibuat atau dirancang di Amerika Serikat.

        Sebelumnya, pulau yang diperintah secara demokratis itu telah mengeluhkan misi-misi angkatan udara China di atas zona pertahanan udaranya.

        Tindakan Beijing dinilai Washington sebagai upaya untuk menekan Taipei agar mengakui kedaulatan China.

        Angkatan laut China juga telah meningkatkan misi reguler di dekat Taiwan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: