Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Singgung Ketakutan Apabila Kelompok Islam Mengusung Calon dengan PT 0 Persen, Rocky Gerung: Mau Menghalangi…

        Singgung Ketakutan Apabila Kelompok Islam Mengusung Calon dengan PT 0 Persen, Rocky Gerung: Mau Menghalangi… Kredit Foto: Instagram/Rocky Gerung
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menjelang tahun politik di 2024, bayak manuver-manuver yang dilakukan partai ataupun para pelaku politik. Salah satu yang sampai saat ini dilakukan dan makin gencar lagi disuarakan adalah mengenai Presidential Threshold (PT) 0 Persen.

        Regulasi atau kebijakan PT ini atau ambang batas kursi legislatif sebesar 20 persen untuk bisa mengajukan seorang calon presiden dianggap sejumlah pihak menciderai demokrasi sehingga melakukan gugatan ke mahkamah konstitusi, sayangnya meski sudah banyak yang melakukan, aturan tersebut masih terus dipertahankan.

        Mengenai Presidential Threshold ini, pengamat politik, Rocky Gerung angkat suara. Rocky menyinggung beberapa anggapan apabila PT 0 persen dilanjutkan.

        Lewat video di kanal YouTube miliknya (Rocky Gerung Official) yang juga bersama oleh Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN), Rocky menyinggung soal ketakutan apabila partai atau kelompok islam mengajukan calon apabila PT 0 persen terwujud.

        Baca Juga: Wacana Duet Cak Imin dan Anies Baswedan Muncul, Refly Harun Blak-blakan: Feeling Saya…

        “Samar-samar kita dengarkan ‘nanti kalau PT diwujudkan, partai-partai yang berbasis yang mereka sebut radikal, fudamental, yaitu Islam punya calon dan itu berbahaya dalam kompetisi’,” Rocky lewat kanal Youtube miliknya, dikutip Senin (13/6/22).

        Menurut Rocky, anggapan tersebut adalah ketakutan sehingga dibuat narasi bahwa apabila ketentuan 20 persen dihapus maka kelompok radikal akan ikut kompetisi. Upaya tersebut menurut Rocky adalah menghalangi seseorang atau kelompok dalam partisipasi politik.

        Rocky juga mengatakan bahwa pengajuan 0 Persen adalah upaya untuk menyamakan garis start, bukan untuk membuka ruang untuk kelompok-kelompok yang dianggap radikal.

        Baca Juga: Rocky Gerung Blak-blakan Kenapa Jokowi Selalu Kasih Kerjaan ke Luhut: “Kimia Politik” Itu dengan Sendirinya…

        “Ada semcam ketidakadilan, kita minta Threshold itu untuk menyetarakan dan meratakan garis start, bukan demi memungkinkan radikalisme,” lanjut Rocky.

        Hal ini juga dikaitkan Rocky dengan nilai-nilai pluralisme yang kerap kali digaungkan di negara ini.

        “Konsekuensi dari pluralisme adalah semua orang boleh punya pandangan hidup yang berbeda. Yang tidak boleh adalah melakukan kekerasan,” tegas Rocky.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: