Tidak Berkecil Hati, Presiden Afrika Tengah Optimis Soal Pasar Kripto
Terlepas dari tren bearish pasar cryptocurrency yang berkepanjangan, beberapa pendukungnya yang paling bersemangat tidak berkecil hati. Ini termasuk presiden Republik Afrika Tengah (CAR), yang tetap bullish pada Bitcoin (BTC) dan kripto.
Melansir dari Cointelegraph, Jumat (17/06), dalam sebuah tweet yang dibagikan di Tuesda, Presiden Faustin-Archange Touadéra menegaskan kembali keputusan negaranya untuk menjadikan Bitcoin sebagai mata uang legal. Dia menyatakan bahwa:
Baca Juga: Kripto Undervalued dan Oversold, Ini Pendapat Direktur Global Fidelity Soal BTC
"Memahami Bitcoin sangat penting untuk mengakui kekuatan disruptifnya untuk membawa kemakmuran jangka panjang."
"Matematika tidak memperhitungkan emosi manusia. Generasi mendatang akan melihat ke belakang pada saat-saat ini untuk [merayakan] kekuatan & persatuan kita dalam memilih jalan yang benar selama masa-masa sulit," tambahnya.
Saat ini, pasar cryptocurrency sedang menghadapi salah satu pasar beruang terpanjang dan terdalam dalam sejarah. BTC, mata uang digital terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar, turun hampir 70% dari level tertinggi sepanjang masa di 68.789 dolar yang dicapai pada November 2021, menurut data dari Cointelegraph Markets Pro.
Istilah "masa-masa sulit", seperti yang digunakan oleh presiden, mengacu pada penurunan pasar kripto baru-baru ini, yang telah merugikan semua aset digital dan mengakibatkan total kerugian kapitalisasi pasar sebesar 370 miliar dolar selama satu minggu.
Pada akhir April 2022, pemerintah CAR secara resmi mengakui Bitcoin sebagai mata uang legal setelah mengesahkan RUU yang mengatur aset digital di negara tersebut. Langkah itu menjadikan Republik Afrika Tengah sebagai negara kedua yang mengakui BTC sebagai alat pembayaran yang sah setelah El Salvador melakukannya pada September 2021.
Menurut Bank Dunia, CAR adalah salah satu negara termiskin di dunia dengan PDB sekitar 2,4 miliar dolar. Negara ini telah dilanda ketidakstabilan politik dan kekerasan selama bertahun-tahun sehingga sulit bagi penduduk untuk mengakses layanan perbankan dan membuat banyak orang beralih ke cryptocurrency sebagai cara alternatif untuk menyimpan nilai dan melakukan pembayaran.
Keputusan pemerintah CAR untuk menjadikan Bitcoin sebagai mata uang legal disambut dengan berbagai tanggapan. Bank Dunia, misalnya, menyuarakan keprihatinannya tentang langkah tersebut dan menyatakan bahwa mereka tidak akan mendukung pusat kripto "Sango" baru yang diluncurkan di negara tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: