Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Boris Johnson: Karena Putin Macho, Terjadilah Perang Ukraina, Kalau Wanita Mungkin Tidak

        Boris Johnson: Karena Putin Macho, Terjadilah Perang Ukraina, Kalau Wanita Mungkin Tidak Kredit Foto: Reuters/Dan Kitwood
        Warta Ekonomi, London -

        Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, perang Ukraina tak mungkin tercetus, bila Presiden Rusia Vladimir Putin adalah seorang wanita.

        "Jika Putin adalah seorang wanita, saya tak yakin, dia akan melakukan serangan dan kekerasan yang gila dan macho, seperti yang dilakukannya saat ini," kata Johnson kepada Stasiun TV Jerman ZDF, Selasa (28/6/2022) malam.

        Baca Juga: Zelenskyy Ditawari Jokowi Apakah Mau Titip Pesan Damai buat Putin atau Tidak

        "Invasi Putin ke Ukraina adalah contoh sempurna dari toxic masculinity," tegasnya. 

        Johnson lantas menyerukan pentingnya pendidikan yang lebih baik bagi anak perempuan di seluruh dunia. Serta mendorong lebih banyak wanita dalam posisi kekuasaan.

        Pernyataan Johnson ini kemudian ditanggapi oleh Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov. 

        Kepada Kantor Berita Rusia, RIA Novosti, Peskov mengatakan, psikoanalis Sigmund Freud pasti akan senang memiliki subjek seperti itu dalam hidupnya.

        "Itu penting untuk penelitiannya," ucap Peskov.

        Sementara Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova, menuding Johnson menyembunyikan suatu bentuk sweaty fantasies.

        "Apa yang telah dilakukan 7 orang bersama-sama?" tulis Zakharova via Telegram, merujuk pada pertemuan para pemimpin G7 di Jerman.

        Dalam sesi wawancara dengan ZDF, Johnson menuturkan, semua orang menginginkan perang segera berakhir. Namun saat ini, kedua pihak belum mencapai kesepakatan apa pun. Dari Putin, tak ada tawaran perdamaian.

        "Sekutu Barat harus mendukung Ukraina, untuk memungkinkannya berada di posisi strategis terbaik, jika negosiasi damai dengan Moskow terjadi," ucap Johnson. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: