Pengamat politik Herry Mendrofa menilai empat kader PDIP berpotensi mengisi jabatan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) yang ditinggalkan almarhum Tjahjo Kumolo.
Meraka adalah Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
“Figur untuk menduduki jabatan MenPANRB itu pasti berasal dari PDI Perjuangan,” kata Herry Mendrofa di Jakarta, Sabtu (2/7).
Baca Juga: Tiga Kader PDIP Punya Kriteria Maju Pilpres, Pengamat Nilai Ganjar Pranowo Lebih Mumpuni
Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) ini membeberkan empat kader PDIP yang memiliki peluang sebagai MenPANRB.
Ahmad Basarah, kata Hery, pernah menjabat Wasekjen PDIP dan punya banyak pengalaman di bidang legislatif.
Pengalaman tersebut dapat menjadi pendukung kapasitas Basarah di Kementerian PANRB.
Herry menjelaskan peluang besarnya Risma menjadi MenPANRB, mengingat mantan Wali Kota Surabaya itu memulai kariernya dari seorang birokrat.
“Jadi kapasitas Risma menjad MenPANRB pas,” ucapnya.
Lanjut Herry, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok punya track record lebih luas sudah melang melintang di lingkup pemerintahan.
Mulai dari kepala daerah di Belitung Timur dan DKI Jakarta, hingga anggota legislatif.
Empat kader PDIP dinilai berpotensi mengisi jabatan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, yang ditinggalkan almarhum Tjahjo Kumolo.
Ahok, sambung dia, pernah menjadi anggota Komisi II DPR yang membidangi pemerintahan.
“Saya kira ini menjadi pilihan yang tepat juga bagi Jokowi untuk menempatan Ahok sebagai calon MenPANRB,” paparnya.
Menurut Herry, sosok Ganjar Pranowo punya kapasitas menjadi MenPANRB.
Selain menjadi kepala daerah, Ganjar juga pernah menjadi anggota legislatif, yakni anggota Komisi II DPR yang membidangi pemerintahan.
Herry menilai, dengan ditunjuknya Ganjar menjadi MenPANRB, akan menjadi win-win solution dari problematika dan dinamika yang terjadi di internal PDIP.
“Jadi saya kira ini menjadi win-win solution. Secara psikologis politik, tentunya pilihan yang rasional juga bisa jatuh pada seorang Ganjar Pranowo,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti