Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bakar Semangat Kader di Sumatera Barat, Hasto PDIP Sampai Sebut Nama Soekarno, Simak!

        Bakar Semangat Kader di Sumatera Barat, Hasto PDIP Sampai Sebut Nama Soekarno, Simak! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PDIP terus bergerak mempersiapkan pemilu 2024. Konsolidasi kader di beberapa daerah kencang dilakukan demi mewujudkan kemenangan pemilu tiga kali berturut-turut.

        Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memimpin konsolidasi kader partai se-Sumatera Barat. Hasto membakar semangat kader demi memenangkan pemilu ketiga kalinya di tahun 2024.

        Tak mudah buat PDIP untuk 'merahkan' Sumbar. Kader PDIP harus mengatur strategi bagaimana meraih simpati masyarakat Sumbar. Di antaranya mengenali kondisi masyarakat Sumatera Barat dengan tradisi Islam yang begitu kuat. 

        "Pahami itu dan bergerak ke bawah, dan selami kehidupan rakyat. Ketika semua dilakukan dengan niat baik, maka rakyat pasti akan menerima kita. Dengan pergerakan seperti itu, Partai meyakini bisa memenangkan pemilu tiga kali  berturut-turut. Kekuatan kita kalau disatukan akan menjadi kekuatan dashyat," kata Hasto di kantor DPD PDIP Sumatera Barat, di Kota Padang, Minggu (3/7/2022).

        Hasto menyampaikan pesan Megawati. Mega menyampaikan bahwa semua kader pasti mengalami banyak tantangan di Sumatera Barat ini. 

        “Tapi Ibu Mega bilang anda tak sendiri. Karena kita adalah kesatuan kekuatan kebangsaan yang menyatu dari Aceh hingga Papua, menyatu di bawah panji-panji Nasionalis Soekarnois yang menjadikan rakyat sebagai inti kekuatan Partai,” ujarnya.

        Baca Juga: Rusia Serang Ukraina Lagi, Presiden Jokowi Sukses? Omongan Rocky Gerung Nyelekit: Sukses di Kalangan…

        Hasto lalu mengatakan bahwa semua pemimpin lahir dari proses ujian. Termasuk para kader partai. Bahkan sebagai bangsa, Indonesia mengalami gemblengan dan ditempa oleh revolusi 

        “Bung Karno dan Bung Hatta saja dibuang di masa penjajahan. Namun ketika mengalami hambatan, pemimpin takkan pernah hilang api perjuangannya,” kata Hasto.

        Hasto lalu memberi teladan dari Bung Karno, bagaimana saat pembuangan di Bengkulu, mengalami bagaimana susahnya kultur yang ada. Namun Bung Karno tak berhenti dan akhirnya memenangkan hati rakyat.

        “Apa yang dilakukan Bung Karno dan Bung Hatta adalah kualitas seorang pemimpin yang tak berhenti bergerak di tengah kondisi apapun,” kata Hasto.

        Hasto juga menceritakan teladan kerja keras dari Ketua Umum Megawati. Di jaman Orde Baru, Megawati bergerak ke rakyat di bawah intaian mata-mata rezim.

         “Layaknya tower telepon, apa yang dilakukan Bu Mega dengan keliling Indonesia melantik koordinator kecamatan, bagaikan memasang banyak tower signal. Hampir di seluruh Indonesia. Sehingga akhirnya di 1999 menjadi parpol pemenang pemilu,” kata Hasto.

        Dan intinya, sama seperti yang dilakukan Soekarno dan Megawati, kata Hasto, berpolitik itu adalah bergerak ke rakyat bukan ke elite.

        Baca Juga: Duet Anies Baswedan dan AHY Disebut Sudah Okey, Analisis Refly Harun Singgung Pihak yang Masih “Berhitung”, Simak!

        Kata Hasto, kader PDIP harus mencari ide-ide baru untuk menembus barrier untuk semakin dekat dengan rakyat. 

        “Idea over opinion. Itu yang pertama,” kata Hasto. 

        Kedua adalah imajinasi yang inheren dengan kepentingan partai. 

        Ketiga adalah spirit juang. Kata Hasto, untuk mencapai ide dan imajinasi itu, harus dengan spirit juang untuk mencapai tahapan-tahapan yang menang harus dilewati.

        “Spirit akan melahirkan tekad yang akan melahirkan tindakan strategis. Tanpa anda sadari, kalau itu anda lakukan, maka anda akan mencapainya,” ujar Hasto. []

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: