Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jokowi Emang Beda, Bisa Diterima Baik Rusia dan Ukraina, Walau Keduanya Sedang Konflik Bersenjata!

        Jokowi Emang Beda, Bisa Diterima Baik Rusia dan Ukraina, Walau Keduanya Sedang Konflik Bersenjata! Kredit Foto: Antara/BPMI-Laily Rachev
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto memuji kunjungan Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuju Ukraina dan Rusia. 

        Hal ini bukan tanpa sebab, Airlangga mengatakan tak ada pemimpin negara lain yang diterima oleh Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky dalam waktu dekat dan diterima baik oleh keduanya yang sedang dalam konflik militer itu.

        Baca Juga: Saran Novel Bamukmin Bukan Main, Biar Jokowi Terhindar dari Fitnah, Presiden Harus Lakukan Ini!

        "Tidak ada pemimpin negara yang diterima kedua belah pihak (Rusia dan Ukraina) dalam waktu dekat," kata Airlangga usai memberikan keterangan pers terkait evaluasi PPKM di Istana Negara, Jakarta, Senin (4/7/2022).

        "Ini hanya Bapak Presiden dan itu Pak Jokowi. Jadi menunjukkan kedua pemimpin yang sedang bertikai itu menerima kehadiran Bapak Jokowi," lanjutnya.

        Ketum Partai Golkar ini mengapresiasi Jokowi yang diterima secara baik oleh Rusia dan Ukraina ditengah konflik antara kedua negara tersebut yang masih dalam perang.

        "Itu jadi bagian dari proses perdamaian dan proses perdamaian kan sebuah proses yang berjalan terus, bukan instan. Jadi ini merupakan awal yang baik," ungkap Airlangga.

        Baca Juga: Percaya Bawa Pesan Perdamaian, Eh Klaim Jokowi Ditebas Ukraina, Jubir Habib Rizieq: Bohongnya...

        Sebagai informasi, lawatan Presiden Jokowi menuju dua negara tersebut disebut dilakukan sebagai misi perdamaian. Jokowi juga membawa persoalan isu ketersediaan dan rantai pasok pangan global demi menjaga ketahanan pangan dunia.

        Dalam hal itu, Jokowi juga berpesan agar ekspor gandum dari Ukraina, serta ekspor komoditas pangan dan pupuk dari Rusia bisa kembali aktif ke dalam rantai pasok global.

        Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah mengatakan, Jokowi menjadi pemimpin pertama dari kawasan Asia yang mengunjungi Ukraina, guna membawa misi damai, sejak negara itu mulai menghadapi invasi Rusia pada Februari lalu.

        Baca Juga: Walau Tak Bisa Hentikan Operasi Militer Rusia dan Ukraina, Hasil Misi Jokowi Lampaui Target!

        "Yang perlu kita garisbawahi, Bapak Presiden (Jokowi) adalah satu-satunya pimpinan dari Asia yang bisa melakukan kunjungan ke dua tempat dalam satu rangkaian kunjungan, ke Ukraina dan ke Rusia," terang Faizasyah.

        "(Jokowi) sudah bertemu dengan Presiden Ukraina dan akan bertemu Presiden (Vladimir) Putin," sambungnya.

        Kedatangan Jokowi di Ukraina pada Rabu (29/6.2022) disambut Presiden Zelensky di Istana Mariinsky, Kiev. Dalam pertemuan itu, Jokowi menyampaikan kunjungannya merupakan wujud kepedulian Indonesia untuk Ukraina.

        "Saya menawarkan diri untuk membawa pesan dari Presiden Zelensky untuk Presiden Putin yang akan saya kunjungi segera," ucap Jokowi.

        Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Dorong UMKM Jadi Kunci Kebangkitan Industri Kreatif dan Ekonomi Nasional

        Pada Kamis (30/6/2022), Jokowi gantian bertolak ke Moskow, Rusia, untuk melanjutkan lawatan perdamaian dan bertemu Putin.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: