Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dolar AS Bar-Bar Bikin Nilai Tukar Rupiah Ambyar, Menkeu Sri Mulyani Kasih Kabar....

        Dolar AS Bar-Bar Bikin Nilai Tukar Rupiah Ambyar, Menkeu Sri Mulyani Kasih Kabar.... Kredit Foto: Martyasari Rizky
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini ambyar hingga sempat menyentuh level Rp15.000 pada perdagangan Rabu, 6 Juli 2022. Melansir dari RTI, rupiah hari ini masih belum dapat keluar dari tekanan dolar AS dan mata uang global yang kian bar-bar. 

        Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani, pun mengamini bahwa nilai tukar rupiah terus melanjutkan pelemahan terhadap dolar AS. Ia menyebut, beberapa indikator ekonomi masih dalam keadaan dinamis, terutama dari sisi keuangan speerti nilai tukar, suku bunga, dan inflasi

        Baca Juga: Sakit Tapi Tak Berdarah! Harga Emas Antam Hari Ini Longsor Parah, Capai Belasan Ribu Rupiah!

        Meski begitu, Sri Mulyani menilai kondisi perekonomian Indonesia masih cukup baik. Hal itu setidaknya tercermin dari neraca transaksi berjalan yang mengalami surplus pada kuartal I 2022.

        "Beberapa indikator ekonomi dalam situasi dunia yang speerti sekarang memang masih sangat dinamis. Namun, Indonesia dari sisi neraca pembayaran, transaksi berjalannya cukup baik," tegas Sri Mulyani di Gedung DPR pada Selasa, 5 Juli 2022. 

        Jelang siang, rupiah terkoreksi -0,27% ke level Rp14.979 per dolar AS. Rupiah anjlok lebih dalam terhadap dolar Australia (-0,30%), poundsterling (-0,30%), dan euro (-0,23%). 

        Di Asia, rupiah menjadi mata uang paling lemah kedua setelah baht (0,12%). Dengan kata lain, rupiah keok atas yen (-0,68%), yuan (-0,45%), won (-0,44%), dolar Singapura (-0,36%), dolar Hong Kong (-0,26%), dan dolar Taiwan (-0,06%). 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: