Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Strategi Pertamina Jaga Ketahanan Energi Indonesia

        Strategi Pertamina Jaga Ketahanan Energi Indonesia Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyebut untuk dapat menjaga ketahanan energi nasional, perseroan tidak hanya melihat stok di hilir saja, melainkan juga pada produksi di hulu.

        "Ketahanan energi kita bukan hanya melihar stok di hilir tapi yang harus kita jaga juga adalah produksi di hulu karena ini digunakan untuk first stock bagi kilang," ujar Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (6/7/2022).

        Nicke mengatakan, untuk produksi perseroan tahun 2022 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan capaian tahun 2021. Secara realisasinya telah mencapai 897 ribu barrel oil equivalent per day.

        Baca Juga: Harga Minyak Dunia Melonjak: Bad Sekaligus Good News bagi Pertamina

        Target migas di tahun 2022 mengalami peningkatan sebesar 17 persen yaitu sebesar 1.041,47 juta barrel oil per day, dengan reailsasi sampai dengan Mei 2022 sebsar 966 ribu barel atau 8 persen lebih besar jika dibandingkan 2021.

        "Jadi ketahanan energi harus kita mulai dari hulu, apa yang kita lakukan sehingga produksi ini meningkat karena kita melakukan pengeboran yang agresif, jadi kalau dilihat untuk sumur-sumur yang eksisting atau yang kita sebut work over well service (WoWS)," ujarnya.

        Jika dilihat dari totalnya mencapai 11.714 total daripada 12 ribu sumur, Nicke menyebut untuk menjaga decline rate dari existing field agar tidak terjadi, jadi perseroan mencoba menahan decline rate-nya dengan melakukan itu.

        Selain itu, perseroan juga melakukan pengeboran di sumur-sumur baru maupun sumur yang sudah ada di area atau sumur pengembangan.

        "Ini agresif dan ini sumur pengembangan kalau kita bandingkan dengan tahun lalu itu 232 persen, jadi jumlah aktivitasnya sangat luar biasa dan di sumur ekplorasi itu 242 persen dan di WoWS itu naik 161 persen sehingga ini yang mendorong terjadinya peningkatan produksi," jelasnya.

        Sementara di sisi hilir, walaupun harga produk tinggi seperti LPG maupun produk BBM dan juga minyak mentah, perusahaan tetap menjaga stok tetap aman.

        Selain itu, saat ini perseroan sedang melakukan penjualan melalui digitalisasi SPBU sehingga stok itu bukan hanya stok nasional, tetapi juga stok per SPBU.

        "Per wilayah, per regional ini bisa kita jaga karena level stok yang diperlukan untuk masing-masing daerah itu berbeda untuk setiap produknya, oleh karena itu kita tidak menyamaratakan jumlah stok untuk semua daerah karena ada daerah yang solarnya tinggi, ada juga yang Pertalitenya tinggi," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: