Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Seluruh Dunia Harus Dukung Misi Perdamaian Jokowi ke Rusia dan Ukraina, Djarot PDIP: Beliau Jadi Pemimpin ASEAN Pertama...

        Seluruh Dunia Harus Dukung Misi Perdamaian Jokowi ke Rusia dan Ukraina, Djarot PDIP: Beliau Jadi Pemimpin ASEAN Pertama... Kredit Foto: Setkab
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Misi perdamaian Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Rusia dan Ukraina diapresiasi oleh Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat. Bahkan, Djarot menegaskan bahwa misi tersebut harus didukung dan diikuti negara lain.

        Misi perdamaian Jokowi tersebut dilakukan untuk menekan terjadinya krisis yang bisa melanda dunia, mengingat dampak perang Rusia-Ukraina begitu besar.

        Baca Juga: Rusia Masih Serang Ukraina Setelah Misi Perdamaian Jokowi, Yenny Wahid: Yang Tak Kalah Penting, Rakyat Kita Doyan Mi Instan

        "Kita apresiasi karena beliau menjadi pemimpin ASEAN pertama yang mengunjungi langsung Ukraina dan Rusia, ini sebagai tanggung jawab beliau sebagai residensi G20. Kita dukung, tentang apakah itu bisa langsung berdamai dan menghentikan perang itu kan tidak bisa Pak Jokowi sendiri. Harusnya seluruh dunia juga ikut dong mendorong perdamaian abadi itu ya," kata Djarot di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (3/7/2022).

        Djarot menyampaikan, langkah Presiden Jokowi merupakan amanat Undang-Undang Dasar 1945. Bisa aktif melakukan perdamaian dunia.

        "Jadi kunjungan ini sebagai manifestasi bahwa garis politik luar negeri kita itu adalah bebas dan aktif, maka kita harus dukung untuk membangun perdamaian antara Rusia dan Ukraina. Caranya dengan apa? dengan diplomasi, caranya dengan apa? dengan komunikasi, kan begitu," tegas Djarot.

        Baca Juga: Ada Kemungkinan Ganjar dan Hasto Isi Kursi MenPAN-RB, Djarot PDIP: Kami Banyak Stok yang Baik-baik

        Tak dipungkiri, lanjut Djarot, perang Rusia-Ukraina juga berdampak pada melonjaknya harga komoditas pangan. Terlebih, beberapa komoditas pangan juga harus ekspor dari Rusia maupun Ukraina.

        "Kita juga harus membangun komunikasi dengan Rusia dan Ukraina terkait dengan pasokan pangan ya sebagian besar misalnya begitu ya, saya spesifik aja ya, bahan dasar pupuk itu dari mereka, ya phosphate itu dari mereka," pungkas Djarot.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: