Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Diungkap Pengamat, Ternyata Ada 2 Parpol yang Sulit Gabung Bareng Airlangga Cs

        Diungkap Pengamat, Ternyata Ada 2 Parpol yang Sulit Gabung Bareng Airlangga Cs Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menyebut Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bakal memperoleh nilai positif apabila ada tambahan partai yang bergabung.

        KIB dibentuk oleh tiga partai yang kini bercokol di parlemen, yakni Golkar, PAN, dan PPP.

        Baca Juga: Bukan Puan atau Anies Baswedan, Prabowo Disarankan Gandeng Tokoh Ini untuk 2024

        “Saya melihat hal positif jika KIB ingin memperbesar dukungannya daripada partai lain,” kata Ujang kepada wartawan, Senin (11/7).

        Namun, dosen Universitas Al-Azhar Jakarta itu menilai ada dua partai yang sulit bergabung dengan KIB, yakni Partai Demokrat (PD) dan PKS.

        "Kemungkinan dan kelihatannya bukan Demokrat dan PKS atau mungkin partai nonparlemen,” ungkap Ujang.

        Dia mengungkapkan PD dan PKS sejatinya tidak ada masalah dan punya sejarah kedekatan dengan parpol di KIB.

        Namun, PD dan PKS belum menunjukkan sikap yang terbuka untuk masuk ke poros politik dari Golkar, PAN, dan PPP itu. Alhasil, sulit melihat Demokrat dan PKS masuk KIB.

        Baca Juga: Pesan Megawati Pada Kader PDIP Menggelegar: Saya Ingatkan Kembali...

        Ujang kemudian mengatakan dalam membangun sebuah koalisi itu sebenarnya bukan semata mengandalkan kecocokan, melainkan membuka diri demi menyamakan kepentingan bersama.

        “Koalisi, kan, bukan soal cocok enggak cocok, tetapi kepentingannya sama apa enggak. Kalau kepentingan enggak sama, dia tidak akan cocok," ujar pria kelahiran Jawa Barat itu.

        Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberi sinyal akan ada partai lain yang masuk KIB. Hanya saja, Airlangga tidak membeber nama partai yang dimaksud.

        Dia hanya menyebut masih dalam proses partai lain bergabung ke poros yang digagas oleh Golkar, PAN, dan PPP itu. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: