Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tertekan Situasi Global, Sri Mulyani: Negara Berkembang Berisiko Gagal Bayar Utang

        Tertekan Situasi Global, Sri Mulyani: Negara Berkembang Berisiko Gagal Bayar Utang Kredit Foto: Antara/POOL/Nyoman Budhiana
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Persoalan global membuat utang negara-negara menumpuk. Ini tak hanya dialami oleh negara-negara berkembang, melainkan juga negara maju .

        Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewanti-wanti sekitar 60% dari negara berpenghasilan rendah rentan mengalami kebangkrutan. Sementara negara berpenghasilan menengah atau negara berkembang diperkirakan tidak mampu membayar utang tahun depan.

        "Ini menjadi meluas dan perlu menjadi perhatian menteri keuangan dan gubernur bank sentral bersama dengan organisasi internasional lembaga multilateral," kata Sri Mulyani.

        Salah satu persoalan yang jadi penyebab adalah lonjakan harga komoditas global. Bank Dunia memperkirakan harga minyak mentah naik 350% dalam dua tahun terakhir, dari April 2020 hingga April 2022. Perang antara Rusia dan Ukraina turut memperburuk lonjakan inflasi global dan meningkatkan ketidakstabilan sosial.

        Baca Juga: Sri Mulyani Akui Perang Rusia dan Ukraina Sebabkan Efek Signifikan ke Indonesia: Paling Terlihat...

        Sri Mulyani meminta negara berkembang semakin waspada karena permasalahan global membutuhkan pembiayaan yang besar. Kenaikan harga komoditas dan inflasi global memicu kenaikan utang berbagai negara.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Boyke P. Siregar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: