Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Simpanlah Data Pribadi di Rumah

        Simpanlah Data Pribadi di Rumah Kredit Foto: F5 Labs
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemahaman keamanan digital membuat setiap individu nyaman berselancar di dunia digital. Kehati-hatian menyimpan data pribadi dapat meminimalisasi dampak negatif.

        "Jaga data pribadi kita tetap aman dan jangan bagikan dengan siapapun, termasuk di media sosial," kata Founder-Komisaris Lenere Business Suite, Eko Prasetyo, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Sabtu (16/7), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

        Baca Juga: Walau Akrab Sekali Sama Internet, Kesopanan Netizen Indonesia di Dunia Digital Masih Jadi Perdebatan

        Sekarang ini pelaku kejahatan digital makin kreatif melancarkan aksinya. Pada dasarnya, mereka berupaya mendapatkan informasi data pribadi seseorang untuk mendapatkan uang dari para korban.

        Selain tidak membagikan ke orang lain, individu cakap digital harus memahami tidak ada aplikasi yang dapat menyimpan data pribadi secara aman seratus persen, meski beberapa aplikasi cloud atau penyimpanan data menyediakan fitur keamanan one time password (OTP) dan two factor authentications.

        "Two factor authentications fungsinya mengunci atau melindungi akun, bukan data pribadi. Maka sangat disarankan data pribadi jangan disimpan di cloud, seperti Google Drive dan lain sebagainya. Data pribadi simpan di komputer sendiri. Di handphone juga harus diwaspadai, jangan sampai handphone hilang," ujar Eko.

        Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna dengan sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.

        Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

        Baca Juga: Hati-Hati! Jejak Digital Bisa Jadi Bukti Autentik

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.

        Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Founder-Komisaris Lenere Business Suite, Eko Prasetyo. Kemudian, Dosen ilmu komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya, dan Japelidi, Dr. Lilik Hamidah, M.Si, serta Ketua Komite Litbang MAFINDO, Dosen STAI Miftahul'Ula Nganjuk, Nuril Hidayah, M.A.

        Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: