Perubahan gaya hidup menjadi serba digital menawarkan kemudahan dan kepraktisan dalam melakukan berbagai aktivitas. Sekarang tidak perlu bertatap muka ketika belanja. Transaksi jual-beli online dilakukan melalui lokapasar maupun media sosial.
"Sebanyak 90 persen masyarakat indonesia pernah belanja online. Hal ini menunjukkan belanja online sudah menjadi hal biasa, khususnya ketika pandemi. Kita tidak perlu keluar rumah, segala sesuatu dibeli secara online," kata Korwil Mafindo Bekasi Raya, Erie Heriyah, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (16/7), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.
Baca Juga: Bentengi Anak dari Konten Pornografi di Media Digital
Transaksi online tidaklah 100 persen aman. Meski demikian, banyak orang tetap melakukannya karena memudahkan pencairan barang yang dibutuhkan sehingga keamanan transaksi tergantung ketelitian individu.
Berbelanja melalui lokapasar misalnya, individu bisa mengecek kredibiltas setiap toko dengan melihat jumlah pembeli dan rating yang diberikan pembeli lainnya. Di sisi lain, individu yang cakap digital tidaklah mudah tergiur dengan harga promo karena banyak penjual kerap melakukan penipuan dengan mengirim barang yang tidak sesuai.
"Dengan mengenal ekosistem transaksi daring, dompet digital, lokapasar, dan transaksi digital lebih baik, kita bisa terhindar dari kegiatan terkait yang merugikan," kata Erie.
Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.
Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Baca Juga: Ada Rekam Jejak Digital, Perhatikan Kebebasan Berekspresi di Internet
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Korwil Mafindo Bekasi Raya, Erie Heriyah. Kemudian Kabid Humas RTIK Kab Blitar, Dian Triwiyono, serta Ketua Relawan TIK Jember, Erlina Dwi Nahzdifah, S.Kom.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum