Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bukan Kebebasan Pemberian Parpol, Habib Rizieq Dapat Simpati dari Fahri Hamzah: Dia Ingin Berada di Tengah!

        Bukan Kebebasan Pemberian Parpol, Habib Rizieq Dapat Simpati dari Fahri Hamzah: Dia Ingin Berada di Tengah! Kredit Foto: Instagram Fahri Hamzah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kebebasan Mantan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab mengundang perhatian sejumlah tokoh, termasuk Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah.

        Sebelumnya, Ulama Kondang tersebut menyatakan bahwa kebebasannya yang berstatus bersyarat bukan merupakan pemberian dari partai politik atau kekuatan politik mana pun. Menurut Fahri, pernyataan itu menandakan Habib Rizieq ingin menjadi rekonsiliator bagi kekuatan umat dan bangsa.

        Baca Juga: Jangan Ada yang "Ngaku-ngaku", Habib Rizieq: Pembebasan Saya Bukan dari Parpol!

        "Menurut saya itu adalah penegasan dan keinginan dari Habib Rizieq bahwa dia ingin berada di tengah sebagai rekonsiliator bagi kekuatan-kekuatan umat dan bangsa kita," kata Fahri dalam diskusi bertajuk 'Pembebasan HRS dan Masa Depan Keadilan Indonesia' secara virtual, Jumat (22/7/2022).

        Karena itu, kata Fahri, pernyataan yang dilontarkan Habib Rizieq usai bebas bersyarat harus dijadikan momentum penting untuk rekonsiliasi.

        "Inilah yang harus kita tangkap, bagaimana kita menjadikan momentum terpenting bagi bangsa itu adalah rekonsiliasi," ujar Fahri.

        Baca Juga: Tak Sembarangan Sowan ke Habib Rizieq, Aziz: Kami Tak Mau Hal-Hal yang Tak Diinginkan

        Fahri menyinggung rekonsiliasi Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto usai Pilpres 2019. Ketika itu dirinya salah satu orang yang mengusulkan rekonsiliasi antara dua tokoh tersebut untuk mengakhiri konflik dan perpecahan pascadua kali Pemilu.

        "Dulu waktu pak Jokowi memulai periode kedua, kami termasuk yang mengusulkan kepada beliau agar mengakhiri konflik dan perpecahan akibat dua kali pemilu yang memaksakan jidatnya cuman dua, sehingga mengajukan ide rekonsiliasi," tutur dia.

        Namun, ia melihat ide rekonsiliasi tidak terjadi dalam kasus Habib Rizieq ketika itu. Menurutnya, seharusnya Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno kala itu dapat menjadi aktor rekonsiliator yang meyakinkan pemerintah bahwa tak perlu menjadikan Habib Rizieq sebagai musuh yang dipersonalisasi berlebihan.

        "Paling tidak dalam kasus HRS mereka tidak bisa meyakinkan pemerintah, bahwa tidak perlu menjadikan Habib Rizieq sebagai musuh, yang dipersonalisasi secara berlebihan," ucap Fahri.

        Baca Juga: Untuk Kapitra Ampera: Habib Rizieq Sudah Kenyang Dipenjara, Gak Usah Nakut-Nakutin!

        Sehingga, lanjut dia, kegagalan rekonsiliasi masa lalu antara Habib Rizieq dan pemerintah tak boleh terulang kembali. Ia berharap ada upaya menghadirkan rekonsiliasi usai bebas bersyaratnya Habib Rizieq.

        "Karena itu sebenarnya kita perlu memang duduk secara lebih baik, untuk memikirkan bagaimana platform besar rekonsiliasi itu dapat kita hadirkan sebagai bagian dari politik kita di pemilu yang paling penting nanti," katanya.

        Sebelumnya, Rizieq Shihab mengatakan bahwa pembebasan bersyaratnya murni perjuangan orang-orang yang telah mendoakannya, bukan dari partai politik atau kubu manapun.

        Baca Juga: Anwar Abbas Lihat Celah Ada Persamaan antara Jokowi dan Habib Rizieq

        "Jadi ini sengaja saya garis bawahi, pembebasan bersyarat saya bukan pemberian partai politik, bukan pemberian pejabat, bukan pemberian kekuasaan, bukan," ujar Rizieq di kediamannya, Gang Paksi, Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu (20/7/2022).

        Selain dari orang-orang yang selalu mendoakan kebebasannya, lanjut Rizieq, kebebasannya juga termasuk perjuangan dari istri tercintanya. "Dan yang memberikan jaminan adalah istri saya tercinta Syarifa Fadlun binti Fadil bin Usman bin Yahya," jelasnya

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: