Mobil Listrik Hyundai Jadi Primadona, Dapat Sokongan dari KB Bukopin
Mobil listrik tengah menarik perhatian masyarakat Indonesia. Selain karena mesinnya yang tak menghasilkan emisi, mobil listrik juga menawarkan efisiensi bahan bakar yang berpengaruh pada penghematan biaya. Tak heran, animo masyarakat terhadap mobil listrik terbilang cukup tinggi.
Salah satu mobil listrik yang turut bermain di pasar Indonesia ialah Hyundai Ioniq. Bahkan, salah satu serinya, yakni Hyundai Ioniq 5, menjadi mobil listrik pertama yang sepenuhnya diproduksi di Indonesia, tepatnya di Pabrik Hyundai di Deltamas, Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat.
Baca Juga: Bank KB Bukopin Gelar Program D'Star Anniversary Special Rate Guna Pacu Pertumbuhan DPK
Tingginya minat masyarakat terhadap Hyundai Ioniq 5 tercermin pada catatan surat pemesanan kendaraan (SPK) mobil listrik (battery electric vehicle/BEV) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) yang menembus 1.700 unit.
Hyundai Ioniq 5 dilengkapi sejumlah fitur unggulan yang menjadi daya tarik mobil listrik ini, misalnya teknologi Vehicle-to-Load (V2L) yang memungkinkan pengguna memperoleh daya listrik hingga 3,6 kW untuk mengisi ulang daya berbagai perangkat listrik, termasuk sepeda listrik, sekuter listrik, hingga peralatan berkemah.
Seri ini juga memiliki jarak tempuh hingga 481 kilometer dengan akselerasi dari 0 hingga 100 km/jam dalam waktu 7,4 detik. Selain itu, mobil EV Hyundai pertama yang dibangun di atas Electric-Global Modular Platform (E-GMP) ini menawarkan pilihan warna eksterior yang elegan, yaitu Optic White, Magnetic Silver Metallic, Titan Grey Metallic, Midnight Black Pearl, dan Gravity Gold Matte.
Harga jual mobil listrik ini pun cukup bersaing. Untuk tipe Prime Standard Range, misalnya, harga jual yang ditawarkan adalah Rp718 juta on the road (OTR) Jakarta. Kemudian, tipe Prime Long Range diberandol harga Rp759 juta, Signature Standard Range Rp779 juta, dan Signature Long Range Rp829 juta.
Selain Ioniq 5, Hyundai juga unggul dengan seri Hyundai Kona yang merupakan pionir produk mobil listrik yang diproduksi dan dipasarkan di Indonesia. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), model mobil (BE) Hyundai mendominasi penjualan ritel kendaraan listrik dengan pangsa pasar 87,3 persen.
Dapat Sokongan dari KB Bukopin
Potensi tersebut juga disadari oleh KB Bukopin. Melalui Korean Link Business, KB Bukopin optimistis memberikan pembiayaan untuk sektor mobil listrik, termasuk Hyundai.
"Bank KB Bukopin telah memberikan pembiayaan kepada dealer authorized Hyundai dan melakukan kerja sama pembiayaan atau join financing dengan PT Sunindo Kookmin Best Finance (SKBF) untuk penyaluran kredit kepada konsumen selaku end user mobil listrik," ujar Robby Mondong, Wakil Direktur Utama Bank KB Bukopin.
KB Bukopin menyediakan layanan pinjaman untuk para dealer Hyundai Motor Indonesia melalui produk dealer financing. Selain produk ini, KB Bukopin juga menyediakan layanan untuk konsumen end user dengan penawaran plafon maksimal Rp1,5 miliar dan DP terjangkau sebesar 20%. Layanan ini pun dapat diakses oleh konsumen dengan mudah.
"Untuk mendapatkan mobil listrik, konsumen dapat mengunjungi Bank KB Bukopin terdekat, dan bank akan membantu mencarikan stok mobil listrik di dealer authorized Hyundai yang ready saat ini, serta menyediakan produk kredit kendaraan bermotor bagi nasabah (auto loan)," jelas Kim Jong Un, Korean Link Business Division Head.
Dengan adanya kerja sama ini, Robby berharap KB Bukopin bersama Hyundai dapat memiliki andil dalam mendukung perkembangan mobil listrik di Tanah Air.
"Harapannya, Perseroan dapat berkontribusi untuk menyalurkan pembiayaan yang mendukung kestabilan keramahan lingkungan melalui pembiayaan kepada dealer authorized partner Hyundai dan membantu konsumen mendapatkan fasilitas pembiayaan mobil listrik," tuturnya.
Baca Juga: Jalin MOU dengan Valbury Capital Management, KB Bukopin Wujudkan Solusi Investasi Keuangan
Sebagai informasi, Korean Link Business merupakan layanan yang berfokus pada perusahaan berbasis Korea yang beroperasi di Indonesia. Layanan ini merupakan inisiasi yang didukung oleh KB Kookmin Bank selaku Ultimate Shareholder.
Sejak resmi dijalankan pada kuartal I-2021, Korean Link Business telah menjaring 51 perusahaan Korea ke dalam ekosistemnya. Sebanyak 44 perusahaan di antaranya termasuk dalam penghimpunan dana (funding). Adapun tujuh lainnya masuk ke dalam penyaluran kredit (lending) dan trade finance.
Kinerja Korean Link Business menunjukkan potensi yang cerah. Hingga sejauh ini, tingkat funding Korean Link Business telah mencapai Rp7,8 triliun. Sementara, tingkat lending per 31 Desember 2021 tercatat mencapai Rp420 miliar.
Adapun kerja sama KB Bukopin dengan Hyundai merupakan salah satu komitmen Perseroan dalam mewujudkan program pemerintah meningkatkan pelestarian lingkungan dengan energi baru terbarukan (EBT) melalui penggunaan mobil listrik.
Informasi lebih lanjut mengenai layanan perbankan lainnya dari KB Bukopin dapat diakses melalui laman resmi KB Bukopin atau hubungi Hallo KB Bukopin 14005.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: