Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Untuk Hadapi Krisis Pangan Global Moeldoko Dorong Kolaborasi Penelitian Sorgum di 12 Negara

        Untuk Hadapi Krisis Pangan Global Moeldoko Dorong Kolaborasi Penelitian Sorgum di 12 Negara Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menerima kedatangan peneliti pangan dari 12 negara, Sabtu (30/7). Kedua belas peneliti pangan tersebut,  masing-masing dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, Laos, Myanmar, Bangladesh, Kamboja, Yordania, Mongolia, dan Pakistan.

        Dalam pertemuan, Moeldoko menekankan pentingnya penguatan penelitian di bidang pangan untuk menghadapi ancaman krisis pangan global. Ia mengatakan, saat ini pemerintah Indonesia sedang mengembangkan tanaman sorgum sebagai salah satu alternatif pangan.

        Baca Juga: Moeldoko: Produktivitas Sawit Rakyat Jadi Persoalan Kritikal

        Moeldoko mengungkapkan, peneliti Indonesia mulai mengembangkan varietas sorgum unggulan, yakni yang lebih tahan lama dan memiliki produktivitas yang lebih tinggi.

        “Tantangan pangan tidak hanya dialami oleh Indonesia namun oleh seluruh negara. Untuk itu saya mendorong adanya kolaborasi peneliti pangan dari berbagai negara. Salah satu tanaman yang sangat berpotensi namun belum banyak dikembangkan, yakni Sorgum.” kata Moeldoko.

        Moeldoko menyebut sorgum merupakan tanaman yang sangat bermanfaat, bahkan bisa dikatakan sebagai tanaman unggul. Sebab, ujar dia, sorgum memiliki banyak kelebihan baik dari segi gizi dan kesehatan.

        “Sangat baik untuk masyarakat yang ingin mengkonsumsi makanan yang tinggi protein sekaligus menghindari diabetes dan gluten,” terangnya.

        Pada kesempatan yang sama, peneliti pangan Indonesia Soeronto Human mengakui, sorgum unggul dari kecocokan lahan di Indonesia. Sayangnya, tambah dia, sampai saat ini masyarakat Indonesia masih terbiasa mengonsumsi beras dan gandum. Untuk itu, perlu ada perhatian bersar dari pemerintah dan masyarakat terkait pengembangan dan pemanfaatan sorgum sebagai salah satu alternatif pangan.

        “Dari segi penelitian, masih banyak yang bisa dipelajari peneliti Indonesia dari negara-negara lain,” tutur Soeronto yang juga peneliti utama BRIN.

        Sebagai informasi, sebelumnya peneliti pangan dari 12 negara mengikuti pelatihan dan penelitian bersama terkait tanaman Sorgum, di Jonggol Jawa Barat, pada Rabu (27/7).

        Dalam pelatihan tersebut, para peneliti pangan saling berbagai pengetahuan dan pengalaman dalam pengembangan dan pengolahan tanaman Sorgum menjadi sumber pangan, biomas, bioenergi, dan gula atau pemanis.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Adrial Akbar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: