Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Moeldoko: Produktivitas Sawit Rakyat Jadi Persoalan Kritikal

Moeldoko: Produktivitas Sawit Rakyat Jadi Persoalan Kritikal Kredit Foto: Antara/Akbar Tado
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Staf Kepresidenan RI, Jend TNI (Purn) Moeldoko, mengatakan bahwa perkebunan sawit rakyat memiliki peranan signifikan terhadap produksi dan luas perkebunan nasional. Namun, produktivitasnya relatif stagnan dalam 10 tahun terakhir.

"Kontribusi CPO dari perkebunan rakyat sebesar 16,7 juta ton atau 33,7 persen dari total produksi nasional. Dari struktur kepemilikan lahan, perkebunan rakyat seluas 6 juta atau 40 persen dari luas perkebunan sawit 16,3 juta hektare," ujar Moeldoko yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina DPP APKASINDO, dilansir dari laman Majalah Sawit Indonesia pada Senin (25/7).

Baca Juga: Kemenaker Akan Fasilitasi Perusahaan Sawit Terbebas dari Pekerja Anak

Kendati demikian, rendahnya produktivitas perkebunan rakyat dibandingkan perkebunan swasta masih menjadi tantangan yang perlu diselesaikan sesegera mungkin. Dalam satu dekade terakhir, terjadi gap produktivitas antara perkebunan besar swasta dan perkebunan rakyat yang makin lebar. Produktivitas perkebunan rakyat relatif stagnan, yakni sebesar 2,75 ton/ha, sedangkan produktivitas sawit perkebunan swasta meningkat menjadi 3,84 ton/ha.

"Relatif stagnannya peningkatan produktivitas sawit rakyat menjadi suatu persoalan kritikal karena peran PR dalam produksi CPO nasional cukup tinggi," ujarnya.

Moeldoko menjelaskan, aspek perbaikan tata kelola menjadi sangat penting dan diharapkan dapat meningkatkan daya tawar petani swadaya (mandiri). Dengan begitu, kemampuan petani swadaya untuk menerapkan GAP dan menjaga kualitas hasil panen dapat meningkat.

Selain itu, berbagai upaya juga sudah dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mendorong tingkat produktivitas petani swadaya seperti program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), pendampingan teknis, dan peningkatan akses permodalan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: