Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Right Issue di Harga Rp900 per Saham, Triniti Land Yakini Hal Tersebut Sesuai dengan Nilai Proyek Perseroan

        Right Issue di Harga Rp900 per Saham, Triniti Land Yakini Hal Tersebut Sesuai dengan Nilai Proyek Perseroan Kredit Foto: Triniti Land
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Perintis Triniti Properti Tbk (IDX: TRIN) akan melaksanakan right issue dengan harga Rp900 per saham. Harga ini didasarkan adanya proyek baru Perseroan yang di tahun 2022 ini menghasilkan hampir 5-6 kali Pendapatan atau biasa disebut Gross Development Value (GDV) perseroan dibandingkan 12 tahun sejak perseroan berdiri.

        Saat ini, total Gross Development Value (GDV) dari proyek pengembangan baru Perseroan mencapai nilai Rp27 triliun untuk pengembangan di wilayah Lampung, Sentul, dan Labuan Bajo. Pengembangan ini belum ditambah dengan proyek existing Perseroan di Tangerang dan Batam dan belum termasuk beberapa proyek pipeline Perseroan.

        Baca Juga: Triniti Land Gaet Taman Safari Kembangkan Tanamori

        Jika dibandingkan, nilai tersebut jauh lebih besar ketimbang Gross Development Value Perseroan saat pertama kali menginjakkan kaki di Bursa Efek Indonesia (BEI) di awal tahun 2020 yang lalu. Saat itu, Total GDV yang dimiliki perseroan berasal dari proyek di Tangerang, Serpong & Alam Sutera senilai Rp4.5 triliun

        "Harga Right Issue yang kami tetapkan menunjukkan level confident kami bahwa nilai saham perseroan masih di bawah harga sesungguhnya apalagi dengan banyaknya proyek baru tahun 2022 ini. Kami sangat yakin harga right issue Perseroan Rp900 akan terserap di pasar," kata Ishak Chandra, Presiden Direktur dan CEO Triniti Land, dalam keterangan tertulis yag diterima, Selasa (9/8/2022).

        Penentuan harga pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas (PUT) I sebesar Rp900 juga didasarkan dari perhitungan discounted cash flow yang dilakukan oleh Perseroan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan. Dalam perhitungan tersebut, Perseroan memasukkan proyek yang sedang berjalan dan juga proyek baru di antaranya Collins Boulevard, Marcs Boulevard, Holdwell Business Park, Seqouia Hills, dan juga proyek Tanamori Labuan Bajo.

        Sementara perubahan harga Right Issue Perseroan menjadi Rp900 per saham dari sebelumnya Rp750 per lembar saham didasarkan dengan adanya tambahan proyek baru di Tanamori Labuan Bajo yang sebelumnya belum dimasukkan.

        Baca Juga: Baru Merapat ke Bursa, Saham KLIN Dibanting Investor Hingga Terkena ARB

        Hal ini juga disepakati oleh pihak pemilik lahan di Lampung dan Labuan Bajo yang akan melangsungkan transaksi pembelian lahan dalam bentuk selain uang. Pihak-pihak tersebut bukanlah pihak yang memiliki afiliasi dengan Perseroan.

        Aksi Korporasi ini juga didasari oleh analisis yang dilakukan oleh KJPP Syarif, Endang & Rekan terhadap Kewajaran Rencana Transaksi pengambilalihan aset berupa tanah di Labuan Bajo dan di Lampung dengan cara pembayaran dalam bentuk lain selain uang tunai (Inbreng) oleh TRIN sebagai transaksi yang wajar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: