Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PT Toba Surimi Industri Tbk Asal Medan Lepas 390.000.000 Lembar Saham Baru

        PT Toba Surimi Industri Tbk Asal Medan Lepas 390.000.000 Lembar Saham Baru Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
        Warta Ekonomi, Medan -

        Perusahaan pengalengan, pembekuan, pengolahan, dan pengawetan hasil perikanan PT Toba Surimi Industries Tbk (Perseroan) mematok harga final penawaran saham IPO Rp150. Perusahaan dengan kode saham CRAB ini, melepas 390.000.000 lembar saham baru kepada publik atau sekitar 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. 

        Gindra Tardy, Direktur Utama PT Toba Surimi Industri Tbk mengatakan perseroan akan melakukan IPO dengan harga penawaran Rp150 per lembar saham sehingga dana yang akan diraih melalui IPO adalah sebesar Rp58,5 miliar. 

        Baca Juga: XL Axiata Diberi Lampu Hijau untuk Terbitkan Miliaran Saham Baru

        "Dana segar ini akan digunakan untuk belanja modal Perseroan dalam rangka ekspansi kapasitas produksi dengan pengadaan 5 (lima) unit kapal laut untuk penangkapan bahan baku utama Perseroan yaitu hasil laut," katanya, Rabu (10/8/2022).

        Dikatakannya, harga IPO ini ditentukan berdasarkan beberapa faktor, di antaranya kondisi pasar pada saat book building dilakukan, permintaan dari calon investor yang berkualitas, kinerja perseroan, prospek usaha, dan tentunya dengan mempertimbangkan jumlah permintaan terbanyak yang diterima oleh penjamin pelaksana emisi efek yang dilaksanakan pada tanggal 20-25 Juli 2022.

        "Sejak pandemi, terlihat cukup banyak usaha makanan siap saji yang menjadi pilihan usaha baru. Yang hingga saat ini, produk makanan siap saji semakin digemari. Banyak orang menyukai makanan siap saji karena praktis. Beberapa lauk bahkan hanya memerlukan waktu 3-5 menit untuk memanaskan, dan langsung siap santap. Hasil dari book building sangat mengesankan dan di luar ekpektasi awal kami," ujarnya. 

        Baca Juga: Low Tuck Kwong: Konglomerat Batu Bara yang Rajin Jual Saham Bayan Resources, Makin Lama Makin Menipis!

        Selanjutnya, minat investor tetap tinggi untuk menyerap saham Perseroan. Investor melihat prospek cerah di dalam bisnis makanan kaleng tersebut. Makanan siap saji adalah makanan dan/atau minuman yang sudah diolah dan siap untuk langsung disajikan di tempat usaha atau di luar tempat usaha atas dasar pesanan.

        "Sementara untuk makanan siap saji banyak diminati di AS, China, India, dan Inggris, sesuai dengan pangsa pasar kami," ujarnya.

        Ke depannya, Perseroan juga akan melakukan ekspansi termasuk namun tidak terbatas pada penambahan lini bisnis dan penambahan kapasitas produksi yang membutuhkan banyak modal kerjayang akan digunakan termasuk namun tidak terbatas pada pembelian bahan baku dan bahan penunjang, gaji dan tunjangan, serta biaya operasional lainnya.

        "Perseroan berkeyakinan bahwa saham Perseroan akan terserap dengan baik didukung oleh strategi dan prospek usaha Perseroan yang akan meningkatkan pendapatan," ujarnya.

        Baca Juga: Right Issue di Harga Rp900 per Saham, Triniti Land Yakini Hal Tersebut Sesuai dengan Nilai Proyek Perseroan

        Saat ini pula, dalam kondisi pandemi COVID-19, makanan olahan pangan hasil laut tetap menjadi kebutuhan utama di seluruh kalangan masyarakat. Perseroan meyakini rencana untuk melakukan Penawaran Umum Perdana saham akan diterima dengan baik sebagai brand yang dikenal di kalangan masyarakat.

        "Setelah dana segar diperoleh dari penawaran umum maka Perseroan dapat memiliki kapal dan nelayan sendiri, tentunya Perseroan lebih bisa menjaga dan memperhatikan kualitas dan mutu daribahan baku utama Perseroan," ujarnya. 

        Baca Juga: Simak! Ini Perbedaan Bursa Komoditi dan Bursa Saham

        Dalam industri seafood kalengan ini tentunya kualitas dan mutu bahan baku sangat diperhatikan karena akan menjadi penentu dari kualitas produk hasil akhir yang dijual.

        "Perseroan senantiasa melakukan upaya untuk melakukan inovasi produk-produk baru dan lini bisnis baru, sehingga Perseroan dapat mempertahankan dan memperluas lagi pangsa pasar Perseroan dan mempertahankan kualitas produk Perseroan agar tetap menjadi pionir di bidang usahanya," pungkasnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Khairunnisak Lubis
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel:

        Berita Terkait