Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gobel Ajak Raja-raja Nusantara Fokus Bangun SDM

        Gobel Ajak Raja-raja Nusantara Fokus Bangun SDM Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel, mengajak raja-raja Nusantara untuk fokus membangun kualitas sumber daya manusia. Dia mengingatkan bahwa Indonesia akan memiliki puncak bonus demografi dan sedang berjuang masuk ke negara dengan pendapatan tinggi. Karenanya, dibutuhkan sumber daya manusia yang unggul untuk mencapai cita-cita tersebut.

        Hal itu ia sampaikan saat menerima pengurus Majelis Adat Kerajaan Nusantara (MAKN). Dalam kesempatan itu, hadir Sekjen MAKN yang juga Pengageng Kesultanan Sumenep, RA Yani WSS Kuswodijono; Sultan Deli XIV Tuanku Lamantjiji; Sultan Jailolo Achmad Syah; Raja Nusak Termanu Rote Vico Amalo; Sultan Paser Muhammad Alamsyah III; Raja Purba Simalungun Tonny Saritua Purba.

        Baca Juga: Momentum Tepat, Rachmat Gobel Ajak Jepang Perkuat Investasi di Indonesia

        Hadir juga Humas MAKN Kanjeng Masayu Poppy Almaya Werdiningrum; Sekretaris Bakum MAKN Pahala Sagala; Dewan Pakar MAKN Munif Prasojo; dan Permaisuri Sultan Jailolo Niken Ahmad Syah. Saat ini, MAKN memiliki anggota 56 kerajaan, belum termasuk kerajaan-kerajaan kecil yang ada di bawahnya. Sebelum merdeka, MAKN mencatat di Nusantara terdapat sekitar 250 kerajaan.

        Gobel mengatakan, Presiden Joko Widodo memiliki visi bahwa membangun Indonesia tidak selalu harus dari tengah, tapi juga bisa dari pinggiran. "Artinya membangun Indonesia dari daerah dan dari desa-desa. Kerajaan-kerajaan ini kan adanya di daerah-daerah. Jadi MAKN memiliki posisi strategis," katanya di Jakarta, Kamis (18/8/2022).

        Walau kerajaan-kerajaan tidak lagi memiliki kewenangan politik, katanya, kerajaan-kerajaan tetap memiliki kekuatan budaya, adat istiadat, dan segala kearifan lokal lainnya. Lebih lanjut Gobel menyatakan, kain tradisional seperti batik, tenun, dan songket serta herbal, kuliner, dan handicraft seperti ukiran, anyaman, dan bentuk-bentuk kerajinan tangan lainnya memiliki kekuatan sejarah dan nilai-nilai lokal.

        "Di dalamnya selalu ada cerita dan dari Sabang sampai Merauke memiliki kekayaan keragaman pada motif, sejarah, nilai-nilai, dan ceritanya. Di sini kerajaan sebagai kekuatan budaya memiliki peran penting," katanya.

        Karena itu, kata Gobel, kerajaan-kerajaan Nusantara memiliki peran penting dalam menjaga dan mewariskan semua kekayaan tersebut. "Pada poin ini, kerajaan-kerajaan Nusantara bisa mengambil posisi dalam pembangunan kualitas sumber daya manusia. Bisa dalam hal tata nilai, adat, dan budaya maupun dalam hal keterampilan, pengetahuan, dan sejarahnya," katanya.

        Untuk itu Gobel menyarankan pada MAKN untuk bersinergi dengan Kemendikbud, Kemenparekraf, Kemenkop-UKM, Kementan, Kemenperin, dan Kemen-BUMN. "Namun, fokusnya pada masalah SDM-nya," katanya.

        Melalui pendekatan pembangunan SDM ini, kata Gobel, juga akan mengoptimalkan sinergi dengan pemerintah daerah. "Karena mereka yang lebih paham kondisi setempat," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: