Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Momentum Tepat, Rachmat Gobel Ajak Jepang Perkuat Investasi di Indonesia

Momentum Tepat, Rachmat Gobel Ajak Jepang Perkuat Investasi di Indonesia Kredit Foto: DPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel, mengajak Jepang untuk mengembangkan paradigma baru dalam menjalin hubungan diplomatik Indonesia-Jepang.

“Jika sebelum ini Jepang banyak berkontribusi di sektor industri dan tambang, maka di usia 65 tahun hubungan Indonesia-Jepang pada 2023 nanti harus lebih memperkuat sektor pertanian dan sumber daya manusia. Saatnya memperkuat hubungan people to people,” katanya, Rabu, 3 Agustus 2022.

Baca Juga: Rachmat Gobel Pelajari Keunggulan Pertanian Jepang

Hal itu ia sampaikan saat delegasi DPR RI bertamu ke parlemen Jepang. Delegasi Indonesia dipimpin Gobel, yang didampingi Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi. Sedangkan anggota delegasi lainnya adalah ketua dan anggota Komisi IV, Sudin (PDIP) dan Alien Mus (Partai Golkar), anggota Komisi XI Kamrussamad (Partai Gerindra) dan Charles Meikyansyah (Partai Nasdem), serta anggota Komisi VI Subardi (Partai Nasdem) dan Abdul Hakim Bafagih (PAN).

Sedangkan anggota parlemen Jepang adalah Tatsuo Fukuda, Ohno Keitaro (merangkap wakil menteri urusan keamanan ekonomi dan manajemen kebencanaan), Taido Tanose, dan Takebe Arata (merangkap wakil menteri pertanian, kehutanan, dan perikanan). Tatsuo Fukuda adalah cucu Takeo Fukuda, mantan perdana menteri Jepang. Ayah Tatsuo juga mantan perdana menteri Jepang, yaitu Yasuo Fukuda. Yasuo adalah Presiden Asosiasi Persahabatan Jepang-Indonesia. Adapun Rachmat Gobel adalah ketua Asosiasi Persahabatan Indonesia-Jepang.

Pada kesempatan itu Gobel menceritakan kunjungannya ke Jepang, salah satunya ke kota Hokota, di prefektur Ibaraki. Hokota adalah pemasok utama sayuran dan produk holtikultura di Jepang. Produk unggulannya adalah melon ibaraki, strawberi, dan ubi jalar. Sekitar 60 tahun sebelumnya, Hokota adalah kota yang miskin dengan infrastruktur yang buruk. Namun kemudian mereka membangun sektor pertaniannya dan berhasil mengangkat kehidupan ekonomi masyarakat dan memajukan kota Hokota.

“Kami datang untuk belajar. Kami juga menengok warga Indonesia yang sedang magang di Hokota. Ada 543 warga Indonesia,” katanya.

Gobel mengatakan pertanian adalah sektor yang makin strategis di masa kini.

Baca Juga: "Brigadir J Sudah Meninggal", Komnas HAM Ragu Soal Teriakan Istri Ferdy Sambo

“Ada situasi geopolitik global dan ada masalah climate change. Ini berdampak pada krisis pangan dunia. Jadi kita harus bekerja sama untuk menghadapi situasi ini,” katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: