Komnas HAM menyebut bahwa ponsel atau gawai asli milik Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J masih hilang. Hal itu diketahui saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI pada Senin (22/8).
Merespons pernyataan Komnas HAM, Mabes Polri memberi tanggapan. Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Irjen Dedi Prasetyo mengakui bahwa ponsel asli milik Brigadir J masih belum ditemukan setelah insiden di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, pada Jumat (8/7) lalu.
Baca Juga: Motif Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J, Hotman Paris: Lihat Reaksinya Ketemu Putri, Nangis Nggak?
"Ya, betul (bukan ponsel Brigadir J, red), sesuai yang sudah disampaikan Kabareskrim dan Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim," kata Dedi saat dikonfirmasi, Selasa (23/8).
Jenderal bintang dua itu mengatakan bahwa saat ini ada dua ponsel Brigadir J yang sudah disita polisi di Laboratorium Forensik (Labfor). Hanya saja, kata dia, dua ponsel itu bukan asli milik Brigadir J. Pasalnya, tidak ditemukan data percakapan di kedua ponsel tersebut.
"Karena dari hasil Labfor HP tersebut tidak ditemukan record komunikasi," ujar Dedi.
Mantan Kapolda Kalteng itu mengatakan saat ini tim khusus (timsus) Polri tengah mencari keberadaan ponsel asli milik Brigadir J tersebut. "Ya, (masih dicari) oleh tim sidik," tutur Dedi Prasetyo.
Sebelumnya, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyebut ponsel milik Brigadir J masih dinyatakan menghilang setelah anggota Brimob itu tewas pada Jumat (8/7) kemarin. Anam mengatakan itu saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/8).
Baca Juga: Sidang Etik Sudah Dijadwalkan, Irjen Ferdy Sambo Siap-Siap!
Anam mengatakan Komnas HAM memang mendapati keluarga mendiang Yosua mengaku pernah menerima ponsel dari kepolisian. Komnas HAM lantas mencoba memeriksa ponsel tersebut, tetapi lembaga itu merasa gawai yang dimaksud bukan milik Yosua.
"Ponsel Yosua tidak model begini. Yoshua ada Samsung dan ada ponsel China. Ini modelnya enggak seperti ini," ujar Anam.
Dia mengatakan keberadaan ponsel Yosua yang asli sebenarnya penting dalam mengungkap kasus tewasnya korban. Terlebih, tempat kejadian perkara tewasnya Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo banyak yang rusak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: