Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gawat! Anak Perempuan Sekutu Dekat Putin Diledakkan Bom hingga Tewas, Bukti Arahkan ke Ukraina

        Gawat! Anak Perempuan Sekutu Dekat Putin Diledakkan Bom hingga Tewas, Bukti Arahkan ke Ukraina Kredit Foto: Reuters/Sputnik/Mikhail Klimentyev
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Seorang anak perempuan tokoh ultranasionalis Alexander Dugin, Darya Dugina, dilaporkan tewas. Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) pada Senin (28/8/2022) menuduh dinas intelijen Ukraina menjadi dalangnya.

        Dugina tewas pada Sabtu (20/8/2022) malam ketika sebuah alat yang diduga bom meledakkan mobil yang sedang dikendarainya, kata tim penyelidik Rusia. Ukraina telah membantah terlibat.

        Baca Juga: Rusia dan Ukraina Saling Tunjuk PLTN Terbesar di Eropa dalam Bahaya, Siapa yang Salah?

        FSB mengatakan serangan itu dilakukan oleh seorang wanita Ukraina kelahiran 1979.

        Wanita itu, dan anak gadisnya, tiba di Rusia pada Juli dan tinggal selama satu bulan untuk mempersiapkan serangan tersebut, kata FSB.

        Mereka menyewa sebuah ruang apartemen di gedung yang sama dengan Dugina dan mempelajari gaya hidupnya, menurut pernyataan FSB yang dirilis kantor-kantor berita Rusia.

        Pelaku menghadiri sebuah acara di luar Moskow pada Sabtu malam, yang juga dihadiri Dugina dan ayahnya. Dia melakukan "peledakan terkontrol" pada mobil Dugina, lalu kabur ke Estonia, kata FSB.

        Belum ada tanggapan dari Kiev atas pernyataan FSB tersebut. 

        Alexander Dugin, ayah Dugina, adalah seorang ultranasionalis yang mendukung penggunaan kekerasan demi penyatuan wilayah-wilayah berbahasa Rusia dalam sebuah imperium besar Rusia yang baru.

        Darya Dugina, 30 tahun, mendukung gagasan ayahnya dan kerap muncul di televisi pemerintah untuk mendukung tindakan Rusia di Ukraina. Pengaruh Dugin di Rusia dan kedekatannya dengan Presiden Vladimir Putin telah menjadi topik perdebatan.

        Sebagian pengamat Rusia menilai pengaruh Dugin terhadap kebijakan luar negeri Moskow signifikan. Mereka mengatakan Dugin membantu meletakkan dasar-dasar pemikiran bagi Putin untuk menerapkan kebijakan luar negeri yang lebih agresif dan ekspansif.

        Pengamat lainnya mengatakan pengaruh Dugin sedikit saja. Pria 60 tahun itu belum pernah menduduki jabatan di Kremlin.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: