Menkopolhukam Mahfud MD hadir dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR, Senin (22/8) terkait kasus pembunuhan Brigadir J oleh Irjen Ferdy Sambo. Rapat tersebut pun mendapat sorotan akademisi Rocky Gerung.
Menurut Rocky, ada "tikus" di Komisi II DPR yang sudah diketahui Mahfud sehingga ajang pamer para anggota parlemen tak berhasil.
Baca Juga: Posisi DPR Makin Jelas di Kasus Ferdy Sambo, Sama Mahfud MD Garang, Giliran Jenderal Listyo Melempem
"Moral standing Komisi III lemah. Ketika masalah Sambo ini muncul, Komisi III diam seribu bahasa, sedangkan Mahfud sudah ada di depan," ujarnya di lansir dari kanal YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (24/8).
Rocky menilai Komisi III DPR hanya menunggu arus bagaimana kasus itu mengalir. "Ketika tekanan publik besar, mereka seolah-olah mau ikut terlihat progresif juga. Itu pasti diketawai Mahfud," ungkapnya.
Pengamat politik itu mengatakan bahwa publik sudah paham bahwa yang ada di dalam Komisi III DPR hanya kasak-kusuk hingga sogok-menyogok suasana agar dapat akses di kepolisian. "Begitu juga di kepolisian, mereka berpotensi untuk back up soal anggaran dan penempatan. Sebab, keduanya berpartner," katanya.
Rocky pun menegaskan RDP sebenarnya hanya menunjukkan kekonyolan Komisi III DPR. "Mereka mengundang Mahfud MD yang malang melintang di Komisi III. Dia tahu seluk beluk Komisi III, bahkan lubang tikus yang belum digali pun dia tahu," paparnya.
Lebih lanjut, Rocky mengingatkan bahwa dalam peristiwa politik yang menyangkut aspek etika, hal tersebut juga harus membawa moralitas. "Kalau moralitasnya jatuh, untuk apa sok unjuk gigi? Saya memang sering kritik Mahfud dalam jabatan institusional. Namun, dalam hal ini, Mahfud moralnya lebih tinggi," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: