Alvin Lim dan Kamaruddin Berani Bongkar Sisi Gelap Kepolisian di Kasus Ferdy Sambo, Analisis Rocky Gerung Nggak Main-main, Simak!
Di balik hebohnya kasus Ferdy Sambo yang melakukan pembunuhan berencana terhadap Yosua Hutabarat alias Brigadir J, terdapat dua sosok yang suaranya lantang terdengar dan ditangkapmoleh media.
Sosok tersebut adalah dua orang advokat, yakni Kamaruddin Simanjuntak yang merupakan pengacara keluarga Brigadir J, serta Alvin Lim seorang advokat yang kencang bersuara mengenai kebobrokan yang terjadi di insitusi Polri.
Kamaruddin semenjak awal kasus lantang bersuara mengenai janggalnya kasus ini, bahkan dia mengaku mendapat serangan dari para buzzer, namun akhirnya kebenaran kasus Ferdy Sambo justru mengarah padanya.
Alvin Lim juga lantan berani membongkar sisi bgelap Polri dengan membeberkan bukti-bukti kejahatan seperi judi yang dilakukan justru oleh perwira yang ada di Polri.
Mengenai sosok Kamaruddin dan Alvin Lim yang berani bongkar kebobrokan yang ada dalam Polri ini, pengamat politik Rocky Gerung angkat suara. Menurut Rocky kedua orang tersebut memanfaatkan betul situasi yang ada untuk membongkar hal-hal yang selama ini takut untuk publik suarakan.
“Saya perhatikan bahwa begitu Sambo muncul, ada pelemahan sebetulnya di dalam institusi negara. Maka muncul lah orang semacam Kamaruddin dan Alvin. Jadi begitu pelemahan institusi negara berlangsung, maka sumber-sumber alternative ini tak merasa ragu lagi untuk bicara,” jelas Rocky melalui kanal Youtubenya yang juga bersama Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN), dikutip Selasa (30/8/22).
Sebelumnya menurut Rocky ada pihak bersuara mengenai ketidakberesan di institusi negara namun dalam bentuk komunitas atau LSM yang mana mereka menempuh jalur metodologis karena harus berhat-hati dengan potensi terkena delik.
Namun dua sosok ini seakan-akan mendobrak situasi yang ada sehingga masyarkat berani bersuara mengkritisi kebobrokan yang terjadi.
“Tapi Alvin Lim dan Kamaruddin sendirian. Jadi kita lihat betapa alam semesta ini membekali bangsa ini dengan potensi mereka yang berpikir secara adil,” jelas Rocky.
Alvin dan Kamaruddin yang juga notabene minoritas pun menurut Rocky menunjukkan telah terjadi Melting Pot antara keterbelahan masyarakat yang kerap kali dilontarkan sejumlah pihak.
“Jadi variabel sosiologi sudah bekerja dan itu nggak ada urusan mayoritas-minoritas, nah sekarang negara yang pusing bagaimana mungkin mau dibully dua orang ini yang juga akhirnya dielu-elukan oleh kadrun dan cebong sekaligus, jadi melting pot sudah terjadi, semua soal sudah mencair di dalam bowl yang namanya keadilan,” jelas Rocky.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto