Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anies Bakal Dijegal Oligarki di Pilpres 2024, Pengamat Sampai Bambang Pacul Ikut Komentar: Nggak Usah Nuduh-nuduh

        Anies Bakal Dijegal Oligarki di Pilpres 2024, Pengamat Sampai Bambang Pacul Ikut Komentar: Nggak Usah Nuduh-nuduh Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan santer diisukan sebagai salah satu tokoh yang bakal bersinar di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, terbukti dari catatan elektabilitasnya yang selalu tinggi berdasarkan survei beberapa lembaga. Namun, belakangan kabar menghebohkan dibeber Ketua Bappilu Partai Demokrat yang menyebut adanya upaya penjegalan Anies untuk maju sebagai calon presiden.

        Andi membangun asumsi ini dari pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut, belum tentu sosok yang elektabilitas tinggi bisa maju di 2024. Sebab, kewenangan mengajukan capres-cawapres ada di partai politik.

        Baca Juga: Isu Penjegalan Majunya Anies Baswedan di Pilpres 2024 Bikin Heboh Satu Indonesia, Pengamat: Memang Ada!

        Asumsi kemudian dia kuatkan dengan klaim mendengar kabar adanya upaya untuk menjegal koalisi yang akan mencalonkan Anies. Hal itu dilakukan agar Anies tidak mendapatkan tiket untuk maju Pilpres.

        "Saya mendengar ada upaya menjegal koalisi yang mencalonkan Anies. Anies tidak mendapat koalisi," tulisnya di Twitter @Andiarief_, Minggu (28/8/2022).

        Lalu, bisakah Anies dijegal? Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga mengatakan, hal itu tidak mudah. Sebab, dengan elektabilitasnya yang tinggi, Anies akan menjadi "gula" bagi parpol-parpol yang tidak punya calon sendiri di 2024.

        Buktinya, saat ini NasDem, Demokrat, dan PKS, menunjukkan ketertarikan yang besar untuk mencalonkan Anies. Bahkan, NasDem sudah mengesahkannya melalui Rakernas, dengan memasukkan Anies bersama Ganjar Pranowo dan Andika Perkasa menjadi kandidat capres yang direkomendasikan. NasDem, Demokrat, dan PKS juga terus pede untuk mengesahkan koalisi.]

        Baca Juga: Upaya Jegal Langkah Anies di Pilpres 2024 Bisa Diatasi Lewat Hal Ini, Hensat Sampai Colek Andi Arief: Makanya...

        Namun begitu, jalan untuk menjegal Anies masih terbuka lebar. Kuncinya, dengan menarik NasDem. Jika NasDem keluar, otomatis Demokrat dan PKS tidak bisa berbuat apa-apa. "Koalisi Demokrat dan PKS tidak cukup untuk mengajukan calon," ucapnya.

        Menanggapi hal ini, Ketua DPP NasDem Irma Suryani Chaniago menyatakan, ketiga nama rekomendasi capres hasil Rakernas, Juni lalu, belum permanen. "Sampai saat ini, menurut Ketua Umum kami, tiga nama yang kami sampaikan di Rakernas masih dinamis. Artinya, masih bisa berubah," katanya saat dihubungi, kemarin.

        Anggota Komisi IX DPR ini lantas menyindir Andi, seakan tidak memahami dinamika politik yang dinamis. Menurutnya, tidak ada yang bisa memastikan upaya jegal menjegal Anies seperti yang dikatakan Andi.

        Baca Juga: Muncul Isu Langkah Anies di Pilpres 2024 Dijegal Oligarki, Ferdinand Hutahaean: Sejak Awal Saya Bilang Anies Tak Akan Jadi Capres

        Irma justru menduga, yang dikhawatirkan Andi sebenarnya bukan nasib Anies, melainkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Sebab, jika Anies gagal maju, peluang AHY untuk menjadi cawapres juga akan sirna.

        "Saya malah balik bertanya, mungkin maksud yang bersangkutan adalah tipisnya peluang jagoannya bersanding dengan Anies, jika Anies tidak dapat tiket ke Pilpres 2024. Padahal, jika pun Anies bisa dapat tiket, kan wakilnya pun belum tentu jagoannya Andi Arief," sindirnya.

        Ketua Bapilu DPP PDIP Bambang Pacul Wuryanto meminta Andi membaca rule of the game terkait Pemilu 2024. "Kalau Pak Andi Ketua Bappilu, yang pertama dan paling utama dipelajari, tentu sama dengan saya, yaitu membaca rule of the game. Rule of the game-nya dibaca, aturan mainnya dibaca," sindir Bambang Pacul.

        Dia menyampaikan, upaya penjegalan sebagaimana dimaksudkan Andi bukan persoalan. Asal, itu sesuai dengan aturan main yang berlaku. "Jadi, dijegal atau menjegal dan lain sebagainya, itu selama rule-nya itu mendukung, thats is the game! Endak ada soal gitu loh," tegasnya.

        Baca Juga: Rumor Adanya Upaya Jegal Langkah Anies di Pilpres 2024 Sudah Lama Berhembus, Pengamat: Harapan Masih Ada Pada Surya Paloh

        Karena itu, dia meminta Andi tidak asal menuduh pihak lain. "Nggak usah nuduh-nuduh. Menurut saya sih begitu. Beliau Ketua Bappilu, Bambang Pacul Ketua Pemenangan Pemilu, sama," ucapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: