Jaga Nilai Islam Wasathiyyah, Wapres Minta Agar Tidak Ada Aksi Kekerasan di Sekolah Islam
Kredit Foto: Setwapres
Sebagai penduduk terbesar di Indonesia, umat Islam Indonesia turut menjadi penentu kualitas dan kemajuan bangsa ini melalui aspek iman dan takwa serta aspek ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, di tengah maraknya isu terorisme di tingkat global, umat makin dituntut untuk terus menjaga nilai-nilai Islam moderat (wasathiyyah) yang mengedepankan kesantunan dan cara-cara yang baik.
Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin mengatakan peristiwa kekerasan yang terjadi baru-baru ini di pesantren di Tangerang dinilai tidak selaras dengan nilai Islam wasathiyyah dan diharapkan tidak terulang kembali di dunia pendidikan Islam lainnya.
Baca Juga: Wapres: KTT G20 Bali, Momentum Konversi Penggunaan Kendaraan BBM ke Kendaraan Listrik di Indonesia
"Ini harus betul-betul diawasi lagi. Ini mencoreng dunia pesantren, terjadi kekerasan di pesantren. Saya minta jangan sampai di sekolah-sekolah Islam seperti Al Azhar ini terjadi," ucap Wapres dalam keterangan tertulisnya, Rabu (31/8/2022).
Dalam acara bertajuk "Membangun Generasi Muttaqien, Mu'ammirin, dan Wasathiyyin" tersebut, lebih lanjut Wapres menekankan pentingnya menanamkan nilai wasathy sejak dini.
"Kalau masih kecil sudah diajarkan kekerasan, ini akan bisa membawa sikap yang tidak baik. Jadi, umat Islam itu harus santun," tegasnya.
Baca Juga: Dukung Pertumbuhan IKM Lokal, Wapres Tinjau Pameran Bali Bangkit
Dalam berdakwah pun, imbuh Wapres, harus dilakukan dengan cara-cara yang baik. "Cara yang keras itu juga pengaruh setan supaya kita marah, emosional, dan sebagainya. Maka, kita disuruh fasta'in billah, minta perlindunganlah kepada Allah," imbau Wapres.
Mengakhiri sambutannya, Wapres mengapresiasi Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai yang bersama-sama Yayasan Pesantren Islam Al Azhar telah berkiprah secara nyata bagi kemajuan umat.
"Semoga milad ke-37 Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai berjalan dengan baik dan penuh khidmat, dan Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai terus maju, berkarya untuk kesatuan dalam keberagamaan menuju Indonesia maju," pungkasnya.
Baca Juga: Perkuat Persaudaraan Umat Islam, Bank Bjb Syariah Dukung Silaturahmi Akbar Majelis Madani
Sebelumnya, Ketua Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai Muhammad Syafiudin menceritakan perkembangan yayasan ini, sejak berdiri hingga mampu mengelola sepuluh sekolah Islam Al Azhar dan satu madrasah ibtidaiyah, termasuk Masjid Jami' Al Azhar di Bekasi. Ia juga menyebutkan bahwa ceramah umum yang digelar sebagai rangkaian milad ke-37 ini terbuka bagi masyarakat umum.
"Ceramah umum ini semula diagendakan untuk para guru dan karyawan Yayasan Waqaf Al Muhajirien Jakapermai, dan guru Al Azhar seluruh Indonesia saja. Akan tetapi, antusias dari masyarakat civitas akademika cukup besar sehingga hari ini terbuka untuk umum, baik hadir secara langsung maupun online," ucap Syafiudin.
Baca Juga: Ribuan Umat Islam Hadiri Tablig Akbar di Ponpes Al Ihya Subang
Hadir pula dalam kesempatan ini, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum serta segenap civitas akademika dan guru Al Azhar seluruh Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: