Pemerintah memastikan transisi energi dapat berjalan adil, teratur dan terjangkau. Indonesia telah berkomitmen untuk dapat mencapai target Net Zero Emission pada 2060.
“Indonesia telah memilih transisi energi sebagai salah satu prioritas dalam Presidensi G20, dan kita perlu memastikan bahwa transisi energi dapat berjalan dengan adil, teratur, dan terjangkau,” kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto di Jakarta,kemarin.
Melalui kepemimpinan G20 pada 2022, Indonesia berperan dalam merumuskan Bali Common Principles in Accelerating Clean Energy Transitions (COMPACT) yang akan digunakan sebagai pedoman atau prinsip untuk mempromosikan dan mendukung implementasi transisi energi.
“Transisi ke sumber energi ramah lingkungan mampu menciptakan jutaan pekerjaan, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan mendorong transfer teknologi sehingga membangun keterampilan tenaga kerja terutama di negara berkembang,” tuturnya.
Menurutnya, salah satu kunci utama dalam transisi energi adalah kemitraan antara sektor publik dan swasta. Selain itu, dalam memperoleh pangsa pasar global bagi energi terbarukan tersebut juga didukung oleh kondisi tertentu, seperti halnya kondisi penurunan batubara dan pertumbuhan moderat gas alam yang mampu mempercepat perluasan pangsa energi terbarukan di pasar global.
Adapun Indonesia juga akan menggunakan modalitas strategis internasional yang dimiliki sebagai Presidensi G20, UN GCRG Champion, dan Ketua Asean pada 2023 guna memobilisasi solusi dan mengembangkan strategi untuk membantu negara-negara dalam mengatasi krisis pangan, energi, dan iklim yang sedang berlangsung
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: