Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Nggak Cuma Satu, LPSK Klaim 'Cium' Tujuh Kejanggalan dari Tudingan Pelecehan Seksual Terhadap Istri Ferdy Sambo di Magelang, Siap-siap!

        Nggak Cuma Satu, LPSK Klaim 'Cium' Tujuh Kejanggalan dari Tudingan Pelecehan Seksual Terhadap Istri Ferdy Sambo di Magelang, Siap-siap! Kredit Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Meski tuduhan pelecehan seksual di Duren Tiga dalam kasus Brigadir J sudah terbantahkan, namun kemungkinan pelecehan terjadi di Magelang mulai di perbincangkan.

        Mengenai perkembangan yang ada, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menyatakan ragu dan tidak percaya jika istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi diperkosa oleh Brigadir J di Magelang. Sebab, setidaknya ada tujuh kejanggalan yang terjadi.

        "Ada tujuh kejanggalan atas dugaan peristiwa asusila atau pelecehan seksual di Magelang. Tapi saya hanya bisa sebutkan enam," kata Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu kepada wartawan, Minggu (4/9/2022).

        Baca Juga: Anies Sering Dituding Tokoh Politik Identitas oleh PSI, Pengamat: Mereka Eksploitasi Berlebihan untuk Serang Anies

        Edwin mengatakan, kejanggalan pertama yaitu ia menilai masih ada Kuat Ma'ruf dan Susi yang bisa saja menjadi saksi jika peristiwa itu terjadi. Sehingga, dari sisi itu, kecil kemungkinan terjadi peristiwa dugaan pelecehan seksual atau kekerasan seksual.

        “Kalaupun terjadi peristiwa, kan si ibu PC masih bisa teriak,” lanjut dia. 

        Selanjutnya, kejanggalan lain yaitu jika dilihat dalam konteks relasi kuasa, Edwin menyebut tidak terpenuhi lantaran Brigadir J adalah anak buah mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Sedangkan Putri Candrawathi merupakan istri Sambo yang merupakan atasannya langsung.

        "Ini dua hal yang biasanya terpenuhi dalam kasus kekerasan seksual, pertama relasi kuasa, kedua pelaku memastikan tidak ada saksi," ujar Edwin.

        Kejanggalan berikutnya juga terlihat dari perilaku Putri Candrawathi yang terkesan masih mencari keberadaan Brigadir J.

        "Bahwa PC masih bertanya kepada RR ketika itu di mana Yosua. Jadi agak aneh orang yang melakukan kekerasan seksual tapi korban masih tanya di mana Yosua," ujar dia.

        "Dan kemudian Yosua dihadapkan ke Ibu PC hari itu di tanggal 7 di Magelang itu di kamar, dan itu kan juga aneh seorang korban mau bertemu dengan pelaku kekerasan seksualnya, apalagi misalnya pemerkosaan atau pencabulan," sambung Edwin.

        Sementara itu, kejanggalan lainnya juga terlihat saat peristiwa di Duren Tiga, Jaksel. Edwin menerangkan, Putri Candrawathi juga masih bertemu dengan Brigadir J di rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo, Jalan Saguling III, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

        "Yang lain itu Yosua sejak tanggal 7 sampai tanggal 8 sejak dari Magelang sampai Jakarta masih satu rumah dengan PC. Ya kan? Korban yang punya lebih kuasa masih bisa tinggal satu rumah dengan terduga pelaku. Ini juga ganjil, janggal. Lain lagi Brigadir J masih dibawa oleh Ibu PC ke rumah Saguling. Kan dari Magelang ke rumah Saguling," ujar dia.

        Baca Juga: Harga BBM Naik Bikin Geger Satu Indonesia, Din Syamsuddin Nggak Main-main: Pemerintahan Jokowi Adalah Rezim yang Tidak Pro Rakyat!

        Edwin mengatakan, semua kejanggalan tergambar dalam rekonstruksi kasus yang digelar oleh Tim Khusus Polri. LPSK, Komnas HAM, dan Kompolnas turut mengawasi jalannya rekonstruksi.

        Namun, sebenarnya keganjilan atau kejanggalannya ada tujuh poin. Namun, Edwin hanya mau membeberkan enam poin saja.

        “Tapi yang ketujuh saya enggak mau sebutkan dulu karena belum dibuka oleh penyidik. Nanti kalau sudah dibuka oleh penyidik saya tambahkan,” ujarnya.

        Lanjut Edwin, seharusnya yang ditelusuri lebih dalam dalam kasus ini adalah penyebab Ferdy Sambo marah.

        "Kalau pertanyaan mau diperdalam lebih jauh apa yang menyebabkan FS menjadi marah atau emosi," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: