Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Tak Hanya Berasal dari Modal Sendiri, CEO Brodo Yukka Harlanda Buka-Bukaan soal Sumber Dana Perusahaannya!

        Tak Hanya Berasal dari Modal Sendiri, CEO Brodo Yukka Harlanda Buka-Bukaan soal Sumber Dana Perusahaannya! Kredit Foto: Instagram/Yukka Harlanda
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        CEO Brodo Yukka Harlanda mengatakan jika suatu brand ingin berevolusi, ada satu hal yang pasti; indentitas awal jangan sampai hilang, meski harus melangkah ke inovasi. Sehingga, kolaborasi menjadi langkah inovasi yang menarik sekaligus ngetren di masa sekarang-sekarang ini.

        Saat awal berdiri, Brodo hanya bermodalkan Rp7 juta. Yukka mengatakan ia tak terpikirkan untuk mencari investor karena tidak memiliki masalah soal capital (modal). Yang terpenting bagi Brodo, menurut Yukka saat itu adalah bagaimana caranya agar produksi dan penjualan sejalan dengan permintaan.

        Oleh karena itu, kebanyakan vendor baru dibayar di muka dengan jatuh tempo. Namun, sebelum tempo tersebut jatuh, sepatu-sepatu Brodo sudah ludes habis terjual.

        Setelah itu, barulah Yukka mengajukan pinjaman di Bank Mandiri melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Yukka bercerita ia pernah tak sengaja bertemu dengan Direktur Keuangan Bank Mandiri hingga diberikan kartu nama. Kemudian Yukka menghubungi lewat email dan langsung mendaftar program tersebut di Bank Mandiri dekat rumahnya.

        Baca Juga: Dari Modal Awal Rp7 Juta, Yukka Harland Buka-Bukaan Omzet Brodo Sudah Miliaran!

        Setelah beberapa tahun terlewati, Yukka juga mendapatkan angel investor, seorang founder tokobagus.com yaitu Remco Lupker. Kala itu, Yukka sering membaca blognya yang membahas soal e-commerce, ia pun 'iseng' menghubunginya lewat e-mail.

        Setelah banyak pembicaraan, tiba-tiba Yukka ditawari pendanaan oleh Remco. Namun hal tersebut justru membuat 'gejolak' keuangan di Brodo hingga Yukka butuh waktu untuk kembali membuat perusahaannya stabil lagi.

        Setelah itu pun, Yukka kembali mendapat pendanaan dari Five Hundrer Startup yang berbasis di Singapura. Setelah belajar dari pengalaman, Yukka kemudian lebih bijaksana dalam mengelola keuangan perusahaan.

        Terlebih saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada awal tahun 2020. Kepanikan melanda Yukka hingga semua operasi Brodo macet total. Akhirnya, Yukka memutuskan tidak mengambil gaji bersama partnernya Putera Dwi Karunia. Level manager ke atas pun gajinya turut dipotong. Menurut Yukka, level gaji UMR-lah yang paling membutuhkan dibandingkan mereka semua.

        Setelah keadaan membaik, Yukka kembali membuka pendanaan untuk Brodo. Sepatu Brodo pun 50-60 persen terjual lewat online. Sebelumnya, Brodo memiliki delapan toko offline, kini hanya tinggal dua toko. Pelajaran penting bagi Yukka adalah hal penting yang membuat perusahaan bertahan bukan customer, tetapi komunitas yang mempercayai produk Anda.

        Oleh karena itu, Yukka mengatakan jika ia ingin membuat produk baru, ia akan menciptakan komunitasnya terlebih dahulu, baru produk nyatanya. Salah satu yang Yukka lakukan adalah dengan meluncurkan sepatu sneakers melalui NAH Project. Nama NAH ini diambil dari nama anak Yukka, Nara Agria Harlanda. NAH Project ini menjadi 'tumbal' dari Yukka yang sedang mendalami pasar sneakers.

        Singkat cerita, ketika pameran sepatu sneakers dari Dr. Tirta, NAH Project dilirik oleh Presiden Joko Widodo. Akhirnya, sepatu tersebut dianter langsung ke istana dan langsung dipakai Jokowi ke acara konser musik. Bahkan terakhir saat bertemu Elon Musk, Jokowi masih memakai sepatu dari NAH Project.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: