Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Agustus Jadi Bulan Terbaik Bagi IHSG, Gimana Prediksi Nasib IHSG ke Depannya?

        Agustus Jadi Bulan Terbaik Bagi IHSG, Gimana Prediksi Nasib IHSG ke Depannya? Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bulan Agustus dapat dikatakan menjadi bulan terbaik bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Bagaimana tidak, IHSG mampu mencatatkan kenaikan hingga +3,3% (MoM) sepanjang Agustus 2022. Apresiasi tersebut setara dengan kenaikan +9,1% secara year to date (ytd). 

        Kinerja IHSG ditopang oleh aliran dana asing yang mengalir begitu deras ke pasar modal Indonesia. Selama bulan Agustus 2022 saja, net buy asing menembus Rp14,6 triliun. Nilai tersebut bahkan mengakhiri net sell asing selama tiga bulan berturut-turut dengan nilai mencapai Rp11,8 triliun. Jumlah yang bahkan mampu ditutupi dalam waktu sebulan.

        Baca Juga: Inovasi Digital Dukung Performa Success Rate Mirae Asset Sekuritas Lampaui Angka 90%

        Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina, menilai bahwa faktor paling besar yang menopang kinerja IHSG ialah kondisi ekonomi Indonesia yang sangat baik, terutama dalam hal pemulihan usai pandemi Covid-19. Tak hanya itu, data pertumbuhan ekonomi Indonesia bahkan berada di atas ekspektasi pasar, yakni di atas 5%. 

        "Pemerintah juga mengambil langkah untuk menaikkan harga BBM. Ini juga langkah yang direspons positif oleh pelaku pasar karena budget yang ditekan untuk subsidi BBM bisa dialihkan ke sektor yang lebih produktif," jelas Martha dalam acara Media Day: September 2022 by Mirae Asset Sekuritas pada Kamis, 8 September 2022.

        Lantas, bagaimana dengan prediksi IHSG berikutnya?

        Martha mengatakan, IHSG menutup bulan Agustus dengan level penutupan di 7.179. Sementara saat ini, IHSG sudah bergerak di atas level 7.200. Level tersebut, jelas Martha, adalah level yang rawan untuk terjadi profit taking

        "Ini adalah level yang sangat rawan untuk profit taking karena dalam minggu-minggu ke depan, kita menunggu pengumuman bank sentral seperti bank sentral Eropa dan US," lanjutnya. 

        Martha menambahkan, market cenderung akan lebih volatile jelang pengumuman The Fed. Hal itu membuat IHSG diprediksi akan bergerak menguat terbatas dengan level support di 7.040 dan resistance di 7.361.

        "Menjelang pengumuman The Fed, biasanya market akan lebih volatile karena rawan profit taking. Kami ekspektasikan IHSG bisa menguat terbatas ke level 7.361, itu level yang sangat optimis," tegas Martha.

        Berkenaan dengan itu, Martha menyebut ada empat faktor penggerak IHSG. Pertama, data ekonomi domestik dan global. Faktri kedua adalah kebijakan bank sentral global, lalu dilanjutkan dengan sentimen inflasi dan kebijakan kenaikan harga BBM. Faktor keempat, pergerakan harga komoditas untuk beberapa waktu ke depan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: