Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PSSI Bilang JIS Belum Layak, Langsung Direspons Sinis: Takut Kehebatan Anies Makin Populer

        PSSI Bilang JIS Belum Layak, Langsung Direspons Sinis: Takut Kehebatan Anies Makin Populer Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Warganet merespons sinis keputusan PSSI yang batal menjadikan Jakarta International Stadium (JIS) sebagai venue laga kedua Timnas Indonesia versus Curacao pada 27 September. Pasalnya, PSSI beralasan bahwa JIS dianggap belum layak untuk menggelar FIFA Matchday.

        Namun, pihak JIS melalui Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Proyek, Arry Wibowo, langsung membantahnya. Menurut Arry, JIS sudah memenuhi kriteria rekomendasi teknis dan persyaratan stadion sepak bola standar FIFA.

        Baca Juga: JIS Disebut PSSI Belum Layak untuk Timnas, Ferdinand Sindir Pedas: Nggak Ada Rencana Ganti Jadi Jakarta Intoleran Stadium?

        Warganet pun ramai membahas keanehan tersebut. Mereka menilai PSSI telah membuat keputusan yang justru merugikan bagi Timnas dan pecinta sepak bola di Indonesia. Tampak posting-an terkait PSSI sudah dicuitkan belasan ribu pengguna twitter.

        "PSSI KATRO! Takut kehebatan Anies makin populer," tulis salah satu netizen.

        "Apakah @PSSI kekurangan informasi atau bijimane, ini stadion JIS sudah bertaraf internasional loh, plis deh ga usah ikut campur urusan politik, benahi saja urusan olahraga," ketus netizen lainnya.

        "Saat urusan politik dibawa ke dalam olah raga, stadion baru sekelas Old Trafford pun bisa dianggap belum layak untuk melaksanakan pertandingan sesuai 'standar PSSI'…," komentar lainnya.

        Menariknya, PSSI bahkan mengubah judul artikel di laman resminya setelah pengelola Jakarta International Stadium (JIS) tak terima disebut belum penuhi standar FIFA. Sebelumnya, PSSI menilai JIS tidak layak secara infrastruktur untuk menggelar pertandingan FIFA Matchday.

        Berdasarkan hasil inspeksi tim Infrastructure Safety and Security PSSI, Stadion JIS belum memenuhi kelayakan 100 persen infrastruktur. Menurut Sekjen PSSI Yunus Nusi, sarana dan prasarana lain juga belum mendukung.

        Di samping itu, ukuran JIS yang begitu megah dengan daya tampung 80 ribu kursi, tetapi hanya bisa menampung parkir sekitar 800 unit kendaraan roda empat dinilai sangat riskan. Padahal, animo masyarakat untuk berduyun-duyun ke stadion sangat tinggi jika timnas bermain.

        Oleh karena itu, PSSI menyatakan JIS belum memenuhi standar FIFA sehingga harus dicari stadion lain. Akan tetapi, pernyataan PSSI tersebut langsung dibantah oleh pihak JIS melalui Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Proyek, Arry Wibowo.

        Menurut Arry, JIS sudah memenuhi kriteria rekomendasi teknis dan persyaratan stadion sepak bola standar FIFA. Adapun terkait terbatasnya fasilitas parkir di JIS, Arry memiliki alasan tersendiri. Hal ini, menurutnya, agar penonton atau suporter yang berkunjung ke stadion lebih mengutamakan menggunakan transportasi publik daripada kendaraan pribadi.

        Pasalnya, menurut Arry, peraturan FIFA mengharuskan desain stadion modern untuk memperhatikan isu keberlanjutan lingkungan. Saat ini, JIS sudah terintegrasi dengan Bus Rapid Transit (BRT) dan selanjutnya terintegrasi dengan Commuter Line dan LRT Jakarta.

        Baca Juga: Iwan Bule Full Senyum, Jokowi Dukung Penuh PSSI Persiapkan Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20

        "Stadion modern standar FIFA kini dirancang untuk masa depan yang perlu memperhatikan keberlanjutan," kata Arry dalam rilis JIS. "Salah satunya mengupayakan untuk terintegrasi dengan angkutan publik," tambahnya.

        "Stadion di Eropa pun demikian, Santiago Bernabeu pascadirenovasi hanya menyisakan kurang lebih 500 kantong parkir bus dan kendaraan pribadi," kata dia menambahkan.

        "Bahkan, stadion bersejarah di pusat Eropa, yakni Wembley di London menyarankan seluruh penonton yang hadir mengoptimalkan alat transportasi umum yang tersedia," lanjutnya lagi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: