Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kenaikan Suku Bunga yang Tajam, Elon Musk Peringatkan The Fed: Awas Deflasi!

        Kenaikan Suku Bunga yang Tajam, Elon Musk Peringatkan The Fed: Awas Deflasi! Kredit Foto: Instagram/elonrmuskk
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Inflasi dunia saat ini semakin carut-marut, bahkan orang terkaya dunia, Elon Musk, percaya bahwa jika Fed melanjutkan seperti yang sekarang diprediksikan dengan kenaikan suku bunga jumbo, lembaga itu akan menyebabkan AS deflasi. Singkatnya, sebagian besar barang dan jasa akan sangat murah.

        "Kenaikan suku bunga Fed yang besar berisiko deflasi," kata CEO Tesla melalui cuitan Twitter (9/9).

        Melansir The Street di Jakarta, Senin (12/9/22) inflasi saat ini telah menyebabkan melonjaknya harga barang dan jasa berada pada level tertinggi dalam 40 tahun yang sangat mempengaruhi daya beli rumah tangga.

        Baca Juga: Digugat Rp3.844 Triliun, Elon Musk Dituduh Pompom Dogecoin

        Untuk meringankan konsumen, Federal Reserve telah memulai kebijakan moneter yang agresif, ditandai dengan kenaikan suku bunga yang tajam. Para ekonom memperingatkan bahwa kebijakan moneter ini, yang juga diamati di wilayah lain di dunia, terutama di Eropa dengan Bank Sentral Eropa, sangat berisiko bagi perekonomian AS. Pada dasarnya, jika The Fed terus begitu agresif dalam pengetatan moneternya, itu berisiko menyebabkan resesi.

        Deflasi didefinisikan sebagai kebalikan dari inflasi. Hal ini ditandai dengan penurunan terus menerus dalam tingkat umum harga. Hal ini dapat mendorong rumah tangga untuk menunda keputusan pembelian mereka sambil menunggu penurunan harga lebih lanjut dan, di atas semua itu, menyebabkan memburuknya situasi keuangan peminjam, kata para ekonom.

        Konsekuensinya dapat menghancurkan perekonomian karena penurunan harga yang teratur mendorong rumah tangga untuk menunda keputusan pembelian mereka sambil menunggu penurunan harga lebih lanjut. Perilaku ini dapat menyebabkan penurunan konsumsi secara keseluruhan dan peningkatan stok perusahaan yang tidak dapat lagi menjual produknya. Sebagai tanggapan, mereka mengurangi produksi dan investasi mereka.

        Deflasi dapat disebabkan oleh produktivitas yang lebih besar atau permintaan yang lebih rendah.

        Contoh-contoh deflasi jarang terjadi di negara-negara kaya. Hanya ada dua contoh yakni deflasi tahun 1930-an, yang mempengaruhi AS dan kemudian Eropa, lalu deflasi yang mempengaruhi ekonomi Jepang pada akhir tahun 1990-an.

        Ini bukan pertama kalinya Musk memprediksi era harga yang lebih rendah. April lalu, miliarder itu telah meramalkan bahwa kita akan segera memasuki "dunia yang penuh dengan kelimpahan" di mana sebagian besar hal tidak memerlukan biaya.

        Tapi deflasi ini bukan karena keputusan moneter melainkan karena kemajuan besar dalam kecerdasan buatan dan robotika yang akan semakin banyak digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari.

        "Ini benar-benar akan menjadi dunia yang berlimpah. Barang dan jasa apa pun akan tersedia bagi siapa saja yang menginginkannya. Akan sangat murah untuk memiliki barang dan jasa, itu akan menjadi konyol," kata miliarder itu dalam wawancara dengan Chris Anderson, kepala Ted Talks, pada 17 April lalu.

        Dia menambahkan bahwa, "Ini akan menjadi dunia yang berlimpah. Satu-satunya kelangkaan yang akan ada di masa depan adalah apa yang kita putuskan untuk ciptakan sebagai manusia."

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: