Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pendapatan Naik Hingga 186,5%, WIFI Ungkap Bisnis Penopang

        Pendapatan Naik Hingga 186,5%, WIFI Ungkap Bisnis Penopang Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) mengantongi pendapatan bersih Rp205,5 miliar  meningkat sebesar 186,5% dari sebelumnya Rp71,7 miliar per 30 Juni 2021. 

        Kontribusi terbesar datang dari segmen usaha produk digital sebesar Rp141,44 miliar atau naik sebesar 294 persen dibandingkan triwulan I 2022, sedangkan untuk segmen usaha periklanan naik sebesar 57,04 persen menjadi Rp61,09 miliar dan segmen usaha telekomunikasi naik 52,2 persen menjadi Rp3,07 miliar.

        Perseroan pun mencetak laba bersih di sepanjang Triwulan II meningkat 436,5% dari yang sebelumnya Rp3,03 miliar pada Triwulan I 2022 kemudian meningkat menjadi Rp16,2 miliar pada akhir Triwulan II 2022. 

        Baca Juga: Surge Luncurkan Kohort Ke-7 yang Terdiri dari 15 Startup dari Asia Tenggara dan India, Adopsi Pendekatan Lebih Kuat pada Inovasi Digital

        Disisi lain, Aset perseroan pun terus bertumbuh dan mencatatkan kenaikan sebesar 29,5% menjadi Rp1,16 triliun dibandingkan posisi akhir tahun 2021 yang sebesar Rp896,3 miliar. Ekuitas perseroan juga meningkat sebesar 6,17% menjadi Rp547,8 miliar dibandingkan dengan posisi ekuitas pada akhir tahun 2021 yang sebesar 515,9 miliar.

        CEO Surge, Hermasnjah Haryono, mengungkapkan, dengan misi mendorong transformasi digital di Indonesia, Surge fokus menghadirkan solusi komprehensif bagi mitra bisnis, pelaku usaha UMKM, hingga layanan langsung kepada pengguna akhir. Sinergi dan keterpaduan layanan dalam ekosistem Surge mampu menunjukkan pertumbuhan positif secara konsisten.

        “Pencapaian ini ditopang dari kesuksesan Surge dalam mengakselerasi eksekusi proyek dan layanan strategis disepanjang triwulan kedua tahun ini. Melalui tiga pilar bisnis yang dijalankan yaitu konektivitas, media periklanan dan hiburan, serta pilar bisnis teknologi dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari, Perseroan terus berfokus untuk memberikan nilai tambah yang optimal bagi seluruh stakeholder,” ujar Hermansjah dalam Public Expose Live 2022 secara virtual.

        Baca Juga: Hindari Bertransaksi Digital Menggunakan WiFi Publik

        Hermansjah menambahkan bila optimistis tren yang positif ini bisa terus dijaga hingga akhir tahun nanti. Apalagi, dengan mulai beroperasinya segmen telekomunikasi secara penuh akan menjadi katalis bagi pertumbuhan kinerja keuangan perseroan di periode mendatang.

        Melalui entitas anak usaha - PT Integrasi Jaringan Ekosistem (IJE) telah memulai operasional penuh infrastruktur jaringan serat optik sepanjang 2.800 kilometer di sepanjag jalur kereta di Pulau Jawa dengan kapasitas hingga 64 Tbps. 

        Hal ini merupakan bagian dari misi perseroan dalam menghadirkan konektivitas internet yang handal dan terjangkau bagi seluruh masyarakat. Dengan berkolaborasi dengan ratusan Internet Service Provider (ISP) di berbagai daerah, perseroan optimis dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

        MyVerse mengusung konsep metaverse yang dapat diakses oleh Perseroan juga dalam waktu dekat akan meluncurkan ekosistem metaverse yang telah dikembangkan sejak awal tahun 2022 bernama “MyVerse”. My Verse akan mengintegrasikan seluruh ekosistem digital yang telah dibangun Perseroan selama ini.

        MyVerse mengusung konsep metaverse yang dapat diakses oleh seluruh kalangan masyarakat tanpa harus menggunakan perangkat khusus (wearable device) dalam berselancar di dalam ekosistem MyVerse. Dengan didukung infrastruktur yang dimiliki perseroan yaitu infratsruktur serat optik berkapasitas besar di sepanjang jalur kereta serta Edge Data Center di berbagai lokasi bagi kebutuhan Content Delivery Network, diharapkan dapat memberikan experience terbaik bagi pengguna dalam memanfaatkan MyVerse.

        “Untuk membangun ekosistem di dunia Metaverse memang tidak mudah, diperlukan latency konektivitas yang rendah dalam memberikan experience terbaik bagi pengguna, Diperlukan perpaduan antara device, network, dan application yang dapat menunjang metaverse untuk berjalan lancar. Surge telah memiliki ekosistem yang lengkap dalam mengakomodir kebutuhan metaverse, yaitu konektivitas serat optik berkapasitas besar, edge data center, content delivery network, maupun pengalaman yang cukup dalam pengembangan aplikasi, sehingga tidak ada alasan bagi kami untuk tidak memulai membangun ekosistem metaverse yang kami beri nama MyVerse yang dapat dimanfaatkan dan memberi nilai tambah bagi seluruh kalangan masyarakat Indonesia”, tutup Hermansjah.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: