Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Eko Kuntadhi Minta Maaf Hina Ustazah Pesantren: Saya Melakukan Kesalahan

        Eko Kuntadhi Minta Maaf Hina Ustazah Pesantren: Saya Melakukan Kesalahan Kredit Foto: Instagram/Eko Kuntadhi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Eks Ketua Relawan Ganjar Pranowo, Eko Kuntadhi habis dihujat satu Indonesia akibat ulahnya menghina insan pesantren.

        Karena hal ini, Eko Kuntadhi mendatangi Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, Kamis (15/9/2022).

        Dia mendatangi pihak Ponpes Lirboyo  untuk mengaku salah dan meminta maaf atas cuitannya yang dianggap menghina Ustazah Imaz Fatimatus Zahra atau Ning Imaz.

        "Kehadiran saya ke sini cuma satu, saya merasa melakukan kesalahan, saya datang ke sini untuk minta maaf," kata Eko Kuntadhi kepada wartawan setelah pertemuan, Kamis (15/9/2022).

        Eko Kunthadi yang baru saja mundur dari jabatan sebagai ketua Ganjarist mendatangi Ponpes Lirboyo didampingi politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli.

        Baca Juga: Eko Kuntadhi Loyalis Ganjar Pranowo Hina Ustazah Pesantren, Refly Harun Nggak Bisa Berkata-kata: Saya pun Beberapa Kali Kena!

        Mereka diterima langsung oleh Ning Imaz dan suaminya, Gus Rifqil Muslim, perwakilan keluarga besar Pesantren Lirboyo KH Oing Abdul Muid Shohib serta Ketua PCNU Kota Kediri KH Abu Bakar Abdul Jalil.

        Eko tidak menyampaikan alasan dirinya mengaku salah. Dia menyadari kesalahannya dan merasa perlu meminta maaf.

        "Untuk kesalahan itu nggak ada alasan, saya salah dan saya ke sini untuk minta maaf," ujarnya.

        Tolol Tingkat Kadal

        Masalah bermula dari cuitan Eko di Twitter yang mengunggah potongan video Ning Imaz. Di dalam video yang diproduksi NU Online itu Ning Imaz menjelaskan tafsir Surat Ali Imran Ayat 14.

        Potongan video Neng Imaz diunggah Eko dengan mencantumkan keterangan bernada menghina.

        "Tolol tingkat kadal. Hidup kok cuma mimpi selangkangan," bunyi keterangan video yang diunggah Eko Kuntadhi.

        Twit Eko Kunthadi kemudian direspons Nadirsyah Hosen, tokoh muda NU yang juga aktif bermedia sosial.

        "Yg anda @_ekokuntadhi posting itu video Ning Imaz dari Ponpes Lirboyo; istri dari Gus @rifqilmoeslim Beda pendapat hal biasa. Tapi gak usah melabeli dg kata tolol. Posting saja video aslinya. Bukan yg sdh ditambahi kata2 tolol. Belajarlah utk santun dlm perbedaan," tulis Nadirsyah.

        Minta Maaf ke Ibnu KatsirSebelumnya, Ning Imaz merespons santai permintaan maaf Eko Kunthadi. Dia menyebut meminta maaf kepada dirinya salah alamat. 

        Harusnya, Eko meminta maaf kepada Ibunu Katsir karena penjelasan yang disampaikan dirinya soal bidadari di surga merujuk tafsir Ibnu Katsir.

        Selain itu, kata Ning Imaz yang merupakan cucu pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo, Eko juga mesti meminta maaf kepada umat Islam Indonesia.

        "Minta maafnya jangan ke saya. ke imam ibnu katsir ke umat se indonesia yg sakit hati agamanya dihina-hina," tulis dia melalui akun Twitternya, @ImazzFat, Rabu (14/9/2022). 

        Siap Bertanggung Jawab

        Baca Juga: Eko Kuntadhi Bikin Ulah Hina Ustazah Pesantren Lirboyo, Ganjar Pranowo Mulai Disinggung: Bocahe Panjenengan, Kelewat Batas!

        Kiai Muid yang ikut menerima kedatangan Eko di Pesantren Lirboyo mengatakan ada beberapa poin kesepakatan yang dihasilkan antara Eko Kuntadhi dan pihak Ning Imaz.

        Hal ini disampaikan Kiai Muid usai pertemuan.

        "Pertama, Saudara Eko Kuntadhi meminta maaf dan menyampaikan penyesalan atas unggahannya di Twitter dan Instagram yang berisikan cacian dan ujaran kebencian kepada Ning Imaz," kata Kiai Muid.

        Kedua, Eko siap bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan.

        Menurut Kiai Muid, Ning Imaz atas petunjuk masyayikh Ponpes Lirboyo telah menerima permohonan maaf Eko.

        Selain itu, Eko juga diminta menjadikan kasus ini sebagai pembelajaran untuk bijak dan santun dalam bermedia sosial pada masa-masa mendatang.

        "Pesantren Lirboyo berharap media sosial tidak dijadikan sarana untuk menyampaikan ujaran kebencian dan caci maki, tapi justru untuk dakwah kebaikan dan menyampaikan informasi yang bermanfaat," demikian kata Kiai Muid.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: