Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Permintaan Meningkat, Produsen Furniture dan Pengrajin Kayu Perlu Upgrade Mesin

        Permintaan Meningkat, Produsen Furniture dan Pengrajin Kayu Perlu Upgrade Mesin Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pameran IFMAC dan WOODMAC 2022, pameran dagang terpenting di Indonesia untuk pengadaan komponen manufaktur furnitur dan teknologi permesinan kayu, dibuka hari ini hingga 24 September 2022 mendatang di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Berbagai mesin pengolahan kayu dengan teknologi dan inovasi terbaru dari luar negeri untuk memperkuat industri furnitur Indonesia dipamerkan. 

        Selain memamerkan dan melakukan demo mesin, selama IFMAC & WOODMAC berlangsung juga akan digelar berbagai seminar yang diadakan bersama dengan asosiasi, pemerintah dan akademika.

        Seminar-seminar tersebut bertujuan menjawab persoalan-persoalan yang muncul di industri furnitur Indonesia serta memberikan wawasan terkini mengenai tren industri furnitur dunia kepada pelaku industri furnitur Indonesia.

        Menjelang penyelenggaraan pameran, asosiasi - asosiasi terkait industri furnitur menyampaikan dukungannya agar IFMAC WOODMAC dapat terlaksana tahun ini setelah absen dua tahun akibat pandemi.

        Ketua Presidium Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Abdul Sobur, mengatakan pemanfaatan teknologi dapat menjadi solusi dalam bersaing dengan negara lain. Penggunaan teknologi yang memadai tidak hanya dapat meningkatkan kapasitas produksi dari industri dalam negeri, tapi juga meningkatkan efisiensi biaya produksi. 

        “Untuk memenuhi pasar ekspor, pelaku industry Indonesia harus beralih dari pola lama ke penggunaan teknologi canggih. Dan teknologi tidak selalu mahal. Oleh karena itu HIMKI mengajak para pelaku industri furnitur menghadiri IFMAC WOODMAC 2022 sebagai referensi dan motivasi,” ujar Abdul Sobur, dalam keterangan media, Rabu (21/9/2022). 

        Pernyataan ini juga didukung oleh Ketua Asosiasi Pengolah Kayu Gergajian dan Kayu Olahan Indonesia (ISWA), H.M Wiradadi Soeprayogo, yang mengatakan pameran IFMAC WOODMAC sangat membantu industri furnitur dan pengolahan kayu karena dapat memberikan update mengenai perkembangan teknologi permesinan.

        “Dengan adanya pameran IFMAC & WOODMAC sangat membantu industry pengolahan kayu di Indonesia. Para pelaku industri pengolahan kayu wajib hadir di IFMAC & WOODMAC untuk mengetahui perkembangan teknologi permesinan terkini yang ditampilkan di pameran ini,” ujar Wiradadi Soeprayogo.

        Pameran IFMAC dan WOODMAC sebagai pameran woodworking terlengkap yang menyajikan dan memenuhi kebutuhan informasi dan kemajuan teknologi dalam industri komponen furniture di Indonesia dapat mendorong tumbuhnya inovasi dan kreativitas para produsen mebel dan kerajinan nasional agar dapat menghasilkan produk-produk unggulan yang memiliki nilai tambah optimal.

        General Manager PT. Wahana Kemalaniaga Makmur (WAKENI), Sofianto Widjaja, mengatakan, dengan pameran IFMAC WOODMAC diharapkan bisa terjadi interaksi yang baik antara produsen dan suplier peralatan tepat guna yang akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kinerja industri furniture dan kerajinan Indonesia.

        Mengingat IFMAC dan WOODMAC menyatukan dari hulu hingga hilir spektrum produksi furnitur yang menyeluruh dalam satu atap, maka dengan bangga pameran menjadi penghubung bagi seluruh rantai nilai industri yang mempertemukan kebutuhan perkakas, fastener dan perangkat keras yang diperlukan dari keseluruhan produksi furnitur dan proses produksi.

        Kerjasama WAKENI dengan Deutsche Messe, yang merupakan penyelenggara pameran permesinan kayu terbesar di dunia, LIGNA, menarik lebih banyak perusahaan Eropa dan global lainnya untuk datang menjelajahi pasar Indonesia melalui IFMAC.

        Ratusan eksibitor dari berbagai negara yang berpartisipasi dalam IFMAC WOODMAC 2022 antara lain Amerika Serikat, Austria, Australia, Canada, China, Finlandia, Gabon, Indonesia, Italia, Jepang, Jerman, Malaysia, Perancis, Singapura, Taiwan, Turki, dan lain – lain.

        Beberapa nama besar perusahaan yang hadir antara lain PT. Felder Group Indonesia, Raute Corporation, PT. Dainaka Sejati International, Bahtera Sukses Abadi, PT. Propan Raya, Qualitech Indopiranti, Ekamant Indonesia, Eu Nian Precision Technology Sdn Bhd, Cabinet Vision South East Asia, Gabon Timber Industry Zerp, Global Timber Asia, Furnisoft Pte Ltd, Jowat SE, Kikukawa Enterprise., Inc, Ledinek GmbH, Ningbo Thumb Locks CO., LTD., Plantation Resources Enterprise Pte Ltd, dan masih banyak lainnya.

        Produsen dan pengrajin furnitur Indonesia dapat berharap mendapatkan teknologi yang sedang happening seperti mesin - mesin CNC terbaru, solusi software CAD/CAM untuk industri pembuatan furniture manufacturing dan woodworking 4.0.

        Selain itu juga akan dihadirkan mesin primari dan secondari dari pengolahan kayu, mesin potong, mesin basic, mesin penghalus dan demo dari para eksibitor memamerkan teknologi terbaru mereka sesuai kebutuhan.

        Selain memamerkan dan melakukan demo mesin, selama IFMAC WOODMAC berlangsung juga akan digelar berbagai seminar yang diadakan bersama dengan asosiasi, pemerintah dan akademika. Seminar-seminar tersebut bertujuan menjawab persoalan-persoalan yang muncul di industri furnitur Indonesia serta memberikan wawasan terkini mengenai tren industri furnitur dunia kepada pelaku industri furnitur Indonesia.

        Pada edisi IFMAC WOODMAC sebelumnya di tahun 2019, IFMAC WOODMAC berhasil mencapai total pengunjung sebesar 12.917 dari 23 negara, hingga mencapai 96% level kepuasan pengunjung. Nilai transaksi onsite mencapai lebih dari 100M ditambah dengan transaksi yang masih terus berlanjut sesudah pameran. 

        “Dengan tertundanya pameran selama dua tahun akibat pandemi, kehadiran IFMAC WODMAC tahun ini menjadi momen yang dinantikan oleh para pelaku industri untuk memenuhi kebutuhan mereka. Permintaan pasar yang terus meningkat perlu diikuti dengan peningkatan pada proses produksi yang pastinya memerlukan mesin-mesin berteknologi tinggi yang handal,” jelas Sofianto Widjaja.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: