Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga Daging Naik, Mentan SYL: Jangan Pakai PMK sebagai Alasan!

        Harga Daging Naik, Mentan SYL: Jangan Pakai PMK sebagai Alasan! Kredit Foto: Andi Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menanggapi meroketnya harga daging sapi yang disebut terjadi karena wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di sejumlah pasar Indonesia, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyebut jangan menjadikan wabah sebagai alasan naiknya harga.

        Dia mengatakan, alasan PMK yang digunakan terkait naiknya harga daging hanya membuat kepanikan-kepanikan yang muncul di tengah para peternak sapi.

        Baca Juga: Harga Telur Turun, Daging Ayam dan Sapi Mulai Merangkak Naik

        "Oleh karena itu, jangan kita pakai lagi alasan PMK, oleh pemerintah, oleh siapapun. Itu akan membuat kepanikan-kepanikan saja peternak kita dan bisa menjual dengan harga murah," kata SYL saat diwawancarai di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (21/9/2022).

        Dia mengatakan bahwa semua negara pasti membutuhkan daging sapi. Oleh karena itu, kata SYL, ketersediaan daging mesti dijaga dengan baik. "Biar bagaimana, (kita) masih mengimpor daging. Oleh karena itu, daging yang ada harus kita jaga benar," katanya.

        Sementara itu, SYL juga menyebut bahwa saat ini PMK di beberapa wilayah Indonesia mengalami penurunan seiring vaksin yang tengah digencarkan. Dia juga menyebut bahwa di beberapa daerah tertentu sudah menunjukkan zero case secara bertahap.

        "PMK dalam data yang ada sangat landai sekarang. Daerah-daerah yang tadinya terjangkit (PMK) sudah mulai secara bertahap zero case sekarang dalam tahap pengobatan dan vaksin yang sudah, kita juga lakukan. Tiga juta vaksin sudah kita edarkan," jelasnya.

        SYL menyebut, wabah PMK sama halnya dengan virus Covid-19 yang bisa muncul tiba-tiba seandainya para peternak abai. Dengan begitu, dia mengatakan bahwa hewan ternak yang belum pulih sepenuhnya bisa saja menularkan PMK ke tempat lainnya.

        "Tapi dari data yang ada, kondisi (PMK) sangat landai," tegasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: