Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Berlian Koh-i-noor yang Dimiliki Kerajaan Inggris Simpan 5 Fakta Menarik, Salah Satunya Kesialan Raja Charles III?

        Berlian Koh-i-noor yang Dimiliki Kerajaan Inggris Simpan 5 Fakta Menarik, Salah Satunya Kesialan Raja Charles III? Kredit Foto: Reuters/Odd Andersen
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kepergian Ratu Elizabeth II telah meninggalkan duka mendalam bagi Kerajaan Inggris. Namun, tak lama setelah kematiannya diumumkan, puluhan ribu twit tentang berlian Koh-i-noor di mahkota Ratu menjadi topik teratas di India.

        Banyak warganet menuntut Inggris agar mengembalikannya ke negara asalnya. Koh-i-noor rupanya menyimpan berbagai fakta menarik.

        Baca Juga: Mangkatnya Ratu Elizabeth II Bikin Publik Bertanya-tanya Tentang Kohinoor, Berlian 530,2 Karat Dijuluki Great Star of Africa

        Berlian ini menjadi saksi bisu banyak pertumpahan darah, sehingga konon menyimpan kutukan. Dilansir Akurat.co, ini 5 fakta menarik berlian Koh-i-noor.

        1. Awalnya permata buram

        Koh-i-noor bermakna Gunung Cahaya dalam bahasa Persia. Awalnya, permata ini berpotongan Mughal yang buram dengan berat 191 karat. Berlian itu pun dipotong ulang untuk meningkatkan kecemerlangannya menjadi oval dangkal 105,6 karat yang cemerlang pada 1852 di toko perhiasan kerajaan, Garrard of London. Hasilnya ternyata luar biasa.

        Berlian itu lantas dipasang di mahkota platinum yang dibuat untuk istri Raja George VI, Ibu Suri Ratu Elizabeth, pada 1930an. Setelah itu, Koh-i-noor ditempatkan di atas peti mati Ibu Suri selama pemakamannya pada 2002, kemudian dipajang di depan umum di Tower of London.

        2. Asal-usulnya simpang-siur

        Sejumlah sumber mencatat bahwa referensi pertama tentang berlian ini muncul dalam teks Sansekerta dan bahkan mungkin teks Mesopotamia pada awal 3200 SM. Namun, klaim ini kontroversial.

        Beberapa ahli pun mengklaim bahwa Sultan Alauddin Khalji mengambil permata itu pada 1304 dari raja Malwa, India, yang telah memilikinya turun-temurun selama beberapa generasi. Penulis lain telah mengidentifikasi Koh-i-noor sebagai berlian yang diberikan kepada putra Babur, pendiri dinasti Mughal di India, oleh raja Gwalior setelah Perang Panipat pada 1526.

        Yang lainnya lagi berpendapat kalau berlian tersebut berasal dari tambang Kollur di Sungai Khrisna dan dipersembahkan kepada Kaisar Mughal Shah Jahan pada 1656.

        Ada juga yang mengeklaim bahwa permata ini dipotong dari berlian Mogul Agung yang dijelaskan oleh pedagang permata Prancis, Jean-Baptiste Tavernier, pada 1665. Namun, hasilnya kurang cemerlang dan bentuknya berbeda dari yang sekarang.

        3. Saksi bisu banyak pertempuran

        Meski ada banyak versi soal asal-usulnya, yang paling banyak dipercaya adalah Kohinoor digali dari tambang Golconda, negara bagian Andhra Pradesh, India, selama Dinasti Kaaktiya. Berlian ini pernah dipasang di takhta raja Mughal, Shah Jahan, pada abad ke-17.

        Namun, Koh-i-noor dirampas dari India dalam invasi penguasa Iran, Nadir Shah, pada 1739. Berlian ini kemudian jatuh ke tangan penyerbu Afganistan, Ahmad Shah Durrani.

        Pada abad ke-19, permata tersebut diakuisisi oleh Maharaja Ranjit Singh, pendiri kerajaan Sikh yang beribu kota di Lahore. Putranya, Duleep Singh, menyerahkan berlian itu setelah Perang Anglo-Sikh II tahun 1849 ketika Kerajaan Punjab dicaplok East India Company.

        Koh-i-noor akhirnya jatuh ke tangan Ratu Victoria dan menjadi salah satu permata mahkota bersama ratusan batu permata lainnya yang dikatakan menyimpan nilai budaya, sejarah, dan simbol luar biasa dan tetap menjadi bagian dari koleksi kerajaan.

        Menurut laman kerajaan, permata mahkota merupakan harta resmi yang diperoleh raja dan ratu Inggris, sebagian besar sejak 1660.

        4. Diwariskan kepada Permaisuri Camilla

        Koh-i-noor lantas diperbarui dan dipasang di mahkota Ibu Suri Ratu Elizabeth, seperti yang telah dijelaskan pada poin pertama. Mahkota tersebut lantas diwariskan kepada Ratu Elizabeth II. Ia terakhir kali terlihat mengenakannya pada State Opening 2016.

        Di balik keindahannya, Koh-i-noor konon menyimpan kutukan sebagai akibat dari riwayatnya yang sarat pembunuhan, keserakahan, dan pengkhianatan berdarah selama 750 tahun.

        Dikatakan juga kalau Koh-i-noor hanya boleh dikenakan oleh bangsawan wanita karena dapat mendatangkan sial bagi pria yang mengenakannya.

        Setelah Ratu Elizabeth II wafat, mahkota dengan berlian Koh-i-noor tersebut akan diwariskan kepada Permaisuri Camilla dan dikenakan pada penobatan Raja Charles III.

        5. Dituntut agar dikembalikan ke India

        Setelah Ratu Elizabeth II mangkat, media sosial diramaikan dengan tuntutan warganet India agar Koh-i-noor dikembalikan ke negara mereka. Alasannya, berlian itu didapat dari eksploitasi, penindasan, rasisme, perbudakan Inggris selama berabad-abad pada orang-orang di anak benua India.

        Tuntutan serupa pernah diajukan oleh sebuah LSM pada 2016. Pada saat itu, jaksa agung yang mewakili pemerintah India menyatakan kalau berlian itu adalah 'hadiah' kepada East India Company oleh mantan penguasa Punjab pada 1849, sehingga bukan dicuri atau dirampas.

        Namun, pemerintah kemudian berbalik arah. Kementerian kebudayaan India pun menegaskan kembali tekadnya untuk melakukan segala upaya untuk mengembalikan Berlian Koh-i-noor dengan cara yang 'bersahabat'.

        Itulah 5 fakta menarik berlian Koh-i-noor.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: