Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Terancam Tertendang dari Senanyan, Pengamat Sebut PPP Perlu dengar Suara Kader yang Menginginkan Dukungan Terhadap Anies Baswedan

        Terancam Tertendang dari Senanyan, Pengamat Sebut PPP Perlu dengar Suara Kader yang Menginginkan Dukungan Terhadap Anies Baswedan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Geliat manuver patai politik demi hasil maksimal di pemilu 2024 terus dilakukan. Mengenai hal ini, Pengamat komunikasi dan politik Jamiluddin Ritonga mengatakan PPP harus bersikap tegas dalam menentukan calon presiden (capres) 2024.

        Jamiluddin menilai, saat ini elektabilitas PPP sangat rendah.

        "Bahkan, PPP diprediksi tidak akan masuk Senayan pada Pileg 2024," ujar Jamiluddi dilansir dari GenPI.co, Rabu (28/9).

        Untuk mengerek elektoral PPP, ia menyarankan agar DPP makin cermat memilih capres yang akan diusung.

        Baca Juga: Saatnya Bersatu, Buzzer Mohon Jangan Kelojotan! Yang Bilang Gibran Anaknya Jokowi: Rocky Gerung Idola Saya!

        "Salah satunya dengan mendengarkan suara akar rumput yang disampaikan kadernya di bawah," ungkapnya.

        Akademisi dari Universitas Esa Unggul itu menyebut, jika di akar rumput yang muncul nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, maka sebagai partai yang aspiratif seyogyanya mengusung Anies. 

        "Dengan pilihan itu elektoral PPP berpeluang terkerek, sehingga nantinya tetap bertahan di Senayan," ungkapnya.

        Untuk itu, PPP harus menentukan mana yang tepat untuk partainya.

        Baca Juga: Suara Kader Tak Terbendung Lagi untuk Dukung Anies Baswedan Jadi Presiden, Pengamat: PPP Harus Dengar Suara Akar Rumput!

        Jamiluddin pun memberikan dua pilihan, yakni memilih aspirasi akar rumput, PPP meninggalkan KIB dan merapat bersama partai yang mengusung Anies.

        Namun, jika PPP mengikuti kehendak elite, pilihannya tetap di KIB. 

        "Hanya saja kalau PPP memilih opsi ini,  peluang tergusur dari Senayan akan lebih besar," jelasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: