Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Puan Maharani Kurang Menjual untuk Pilpres 2024: Ganjar, Prabowo dan Anies Bisa Jadi Pilihan

        Puan Maharani Kurang Menjual untuk Pilpres 2024: Ganjar, Prabowo dan Anies Bisa Jadi Pilihan Kredit Foto: Detik
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Berdasarkan studi eksperimental yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mencalonkan Puan Maharani, nampaknya putri Megawati ini tidak memiliki pengaruh atau bahkan cenderung memperlemah suara PDIP. 

        Hasil studi ini dipresentasikan oleh pendiri SMRC, Prof. Saiful Mujani, pada program ’Bedah Politik bersama Saiful Mujani’ yang bertajuk ”Efek Calon Presiden terhadap Partai”. Program ini disiarkan melalui kanal YouTube SMRC TV, pada 29 September 2022.

        SMRC malah menyarankan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengajukan Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, atau Prabowo Subianto sebagai calon presiden, hal ini akan memiliki efek positif pada peningkatan suara partai.

        Baca Juga: PDIP Rawan Gagal Jika Ngotot Usul Puan Maharani, Survei SMRC Jelaskan Alasannya

        Saran ini tidak langsung tembak. SMRC sebelumnya telah melakukan empat treatment dengan empat nama yaitu, Puan Maharani, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

        Dalam treatment 1 (T1) dimasukkan nama Puan Maharani. Saiful menjelaskan bahwa untuk pertanyaan netral (kontrol), ada 28 persen yang menjawab akan memilih PDIP, namun setelah ada nama Puan, menjadi 25 persen. Suara PDIP mengalami sedikit penurunan.

        “Mbak Puan tidak meningkatkan elektabilitas PDIP kalau dia dicalonkan,” jelas Doktor lulusan Ohio State University, Amerika Serikat, tersebut.

        Dalam treatment 2 (T2), nama yang dimasukkan adalah Ganjar Pranowo. Data ini menunjukkan bahwa jika PDIP mencalonkan Ganjar, suara PDIP berpotensi mengalami penguatan, dari 28 persen (kontrol) menjadi 43 persen (dengan Ganjar sebagai calon presiden).

        Baca Juga: Jagokan Ganjar, Omongan Luhut 'Presiden Cuma Bisa dari Jawa' Buat Puan Maharani?

        “Ganjar memperkuat PDIP secara signifikan,” kata Saiful. Ganjar, menurut Saiful, bisa membantu PDIP. 

        Dalam treatment 3 (T3) yang dimajukan oleh PDIP adalah Anies Baswedan. Ada 38 persen yang menyatakan akan memilih PDIP jika partai ini mencalonkan Anies Baswedan, 37 persen tidak akan memilih, dan 25 persen tidak tahu.

        Baca Juga: Jelang Pilpres 2024, Puan Maharani akan Segera Kunjungi AHY: Biar Adem Dulu…

        “Anies juga lumayan punya kontribusi positif (terhadap peningkatan suara PDIP), walaupun tidak sekuat Ganjar” jelas Guru Besar Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu. 

        Treatment 4 (T4), yang menjadi calon presiden PDIP adalah Prabowo Subianto. Ada 36 persen yang menyatakan akan memilih PDIP jika partai ini mencalonkan Prabowo sebagai presiden, 40 persen menyatakan tidak, dan 24 persen menjawab tidak tahu.

        Prabowo, jelas Saiful, juga memiliki efek penguatan suara PDIP.

        Saiful menyatakan bahwa kalau melihat efek calon pada PDIP dan ada keinginan untuk menjaga suara PDIP, Puan tidak bisa diharapkan untuk itu.

        “Yang bisa diharapkan untuk itu (menjaga suara PDIP) adalah Prabowo, Anies, atau Ganjar. Namun jika yang dilihat adalah kader sendiri untuk menjadi presiden dan ingin memperkuat partai, maka Ganjar adalah pilihan terbaik bagi PDIP untuk tetap menjadi partai terbesar dan mendapatkan dukungan paling banyak dibanding partai lain,” simpulnya.

        Baca Juga: Kabar Baik, Walau PDIP dan Demokrat Panas, Pertemuan Puan Maharani dan AHY Tak Akan Terganggu: Adem!

        Lebih jauh Saiful menyatakan bahwa suara PDIP sendiri tidak cukup menjadikan seorang calon menjadi presiden. Ganjar, menurut dia, bisa menarik suara dari gerbong politik lain. Anies dan Prabowo juga demikian. 

        “Orang yang ada di PDIP pun bisa pergi jika Puan dipaksakan menjadi calon presiden,” pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: