Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gara-gara Pipa Gas Eropa Bisa Ambruk, Norwegia Sampai Kirim Bala Tentara

        Gara-gara Pipa Gas Eropa Bisa Ambruk, Norwegia Sampai Kirim Bala Tentara Kredit Foto: Reuters/Scanpix/Komando Pertahanan Denmark/Forsvaret
        Warta Ekonomi, Oslo -

        Nord Stream telah menjadi titik nyala dalam kebuntuan energi antara Barat dan Rusia yang telah memukul ekonomi Barat dan memicu krisis biaya hidup.

        Rusia terus mengurangi aliran gas melalui Nord Stream 1 tahun ini sebelum menghentikannya sama sekali pada akhir Agustus, menyalahkan kesulitan teknis yang disebabkan oleh sanksi Barat. Negara-negara Eropa mengatakan Moskow menggunakan energi sebagai senjata.

        Baca Juga: Pipa Gas Nor Stream Bisa Diperbaiki, Rusia Masih Kejar Dalang Utama Perusaknya

        Nord Stream 2 tidak pernah beroperasi, dan negara-negara Barat telah menolak seruan dari Rusia untuk menghentikan penentangan mereka terhadap proyek tersebut.

        Terguncang oleh pecahnya Nord Stream, negara-negara Eropa telah mulai memperkuat keamanan dan pengawasan di sekitar infrastruktur penting yang rentan terhadap serangan.

        Norwegia, pemasok gas utama Eropa dan pengekspor minyak utama, mengatakan telah mengerahkan tentara untuk menjaga pabrik pengolahan minyak dan gas darat utama.

        Italia telah memperkuat pengawasan dan kontrol pada energi bawah air dan kabel telekomunikasi, kata seorang sumber kepada Reuters.

        Fokus juga beralih ke keamanan jalur pasokan gas lainnya. Eni, importir terbesar gas Rusia di Italia, pada akhir pekan mengatakan Rusia telah menghentikan semua aliran gas melalui titik masuk Tarvisio, meskipun kepala eksekutifnya pada Senin menyalahkan penghentian tersebut pada masalah teknis jangka pendek.

        "Penghentian aliran melalui titik masuk Tarvisio sama sekali tidak ada hubungannya dengan faktor geopolitik. Ini karena fakta bahwa Gazprom harus membayar jaminan moneter untuk pengangkutan gas dari Austria ke Italia yang sebelumnya tidak ada," kata Claudio Descalzi.

        Sementara itu negara-negara Uni Eropa sedang mencoba untuk membentuk konsensus mengenai batas harga gas, yang ditentang oleh beberapa negara termasuk kekuatan ekonomi Jerman.

        Para pemimpin negara Uni Eropa akan meminta Komisi Eropa untuk mengusulkan pembatasan menggunakan "solusi yang bisa diterapkan", menurut rancangan pernyataan yang dilihat oleh Reuters.

        Hungaria, yang telah berselisih dengan Brussels dan mengkritik sanksi Barat terhadap Rusia, pada hari Senin mendapatkan penangguhan pembayaran untuk pasokan gas musim dinginnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: