Denny Siregar menilai Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh berhasil menjebak Anies Baswedan untuk mengikuti alur politiknya.
"Sejak kasus Formula E beredar Nasdem menjadi seolah-olah bodyguard-nya Anies dan dengan menjadi pengawal Anies maka ia pasti akan merapat ke Nasdem dan berteman baik dengan mereka ini jebakan Nasdem yang pertama," kata Denny.
Jebakan kedua Nasdem langsung mengumumkan secara resmi bahwa Anies menjadi calon presiden dari Nasdem.
"Anies pasti senanglah, siapa sih yang nggak senang dicalonkan partai supaya ambisinya tercapai," tambahnya.
Akan tetapi, Anies seolah tak paham bahwa ia terjebak gaya permainan politik Surya Paloh. Dengan menjadi parpol pertama yang mendeklarasikan diri Anies sebagai capres, menjadikan Anies di posisi terkunci.
"Anies nggak paham dia sebenarnya hanyalah alat buat Nasdem untuk tujuan mereka yang lebih besar yaitu bargaining politics kepada partai lainnya. Nasdem itu sadar suara mereka itu kecil di parlemen dan mereka nggak bisa mencalonkan presiden tanpa koalisi dengan partai-partai lainnya makanya mereka curi start dengan calonkan Anies supaya mereka diberitakan oleh media-media dan partai lain akhirnya menengok ke Nasdem," tegasnya.
"Inilah salah satu strategi curi perhatian ala Surya Paloh. Nah pertanyaannya lagi kenapa kok Nasdem buru-buru mencalonkan Anies sebagai calon presiden. Padahal awalnya Nasdem ingin umumkan capres resminya di bulan November nanti tetapi mendadak jadi 3 Oktober.
Lalu apa alasan kenapa Nasdem begitu buru-buru mengumumkan Anies jadi capres?
"Karena ada indikasi partai lain yaitu Demokrat akan mengumumkan Anies sebagai calon presidennya Wah kalau Demokrat duluan yang mengumumkan semua investasi Nasdem ke Anies seperti membelanya dalam kasus Formula E itu bisa hilang.
"(Kekhawatirannya) Demokrat yang malah dapat nama, bukan Nasdem. Maka Nasdem pun buru-buru siarkan ke seluruh penjuru bahwa merekalah yang pegang Anies Baswedan," terang Denny.
Denny menilai Surya Paloh itu pengusaha yang menjadikan politik untuk menunjang kegiatan bisnisnya dan sebagai seorang pebisnis besar Surya Paloh tidak akan mau lah keluar dari koalisi karena kalau dia jadi oposisi bisa hancur jaringan bisnisnya yang selama ini ia bangun jika ia keluar dari kekuasaan.
"Dengan memegang Anies Baswedan. Surya Paloh sebenarnya memberitahu kepada partai-partai koalisi lainnya: "Hey gua pegang kartu as nih". Surya Paloh juga enggak yakin Anies akan menang dalam pemilihan karena jejak politik identitas yang melekat pada Anies itu sangat merugikan. Tapi kan lebih baik pegang kartu as daripada nggak pegang sama sekali yang menjadikan posisi tawar Surya Paloh lemah di hadapan partai-partai besar lainnya," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: