Ini Sikap yang Harus Dimiliki untuk Menghadapi Cyberbullying di Media Sosial
Peningkatan jumlah pengguna internet membawa masyarakat pada era baru dalam berkomunikasi. Kini dengan 4,7 miliar pengguna di seluruh dunia, selain kemudahan dan kepraktisannya masyarakat juga dihadapkan pada konten negatif yang beredar di internet.
Salah satunya, perilaku cyberbullying yang merupakan tindakan agresif dari seseorang atau sekelompok orang yang lebih lemah secara fisik maupun mental dengan menggunakan media digital.
Baca Juga: Cegah Cyberbullying hingga Grooming, Peran Orangtua Sangat Penting di Media Sosial
Menurut Kata Data, dari 2016 hingga 2020, kasus cyberbullying di Indonesia mencapai 2.370 pengaduan.
"Bentuk-bentuk cyberbullying beragam, seperti mengolok-olok dan penguntitan di media sosial," ujar Dosen Unika Widya Mandala Surabaya, Yohanes Adven, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada Senin (3/10/2022).
Baca Juga: Cyberbullying Bisa Bermula dari Perundungan di Dunia Nyata
Survei Maret hingga April 2019 dari Polling Indonesia dan Asosiasi Penyedia Jasa Internet (APJI) melaporkan 49 persen responden mengaku pernah mengalami cyberbullying. Akan tetapi fakta mengejutkan lainnya adalah 31,8 persen membiarkannya, sementara yang membalas hanya 7,9 persen, mengacuhkan sekitar 5 persen, dan melaporkan hanya 3,6 persen.
Fakta ini mengindikasikan bahaya dari cyberbullying yang dibiarkan, karena akan memengaruhi psikologis korban bahkan berujung pada depresi. Perilaku warganet tidak melaporkan dan membiarkan biasanya disebabkan masih banyak yang merasa cyberbullying bukan hal penting atau kebanyakan tidak tahu harus bagaimana.
Cara menghadapi tindakan cyberbullying dapat dilakukan dengan berbagai sikap, seperti jangan membalas dan menulis komentar yang sama negatifnya sebagai respons. Di sisi lain juga jangan terlalu menganggap serius komentar negatif dan kebencian, sebaiknya block dan report komentarnya.
Setiap pengguna media sosial juga harus memahami bahwa tidak semua orang punya pandangan dan kepercayaan yang sama. Pengguna media digital diharapkan sesekali untuk beristirahat dari media sosial dan jangan memendam sendiri ketika mendapatkan perlakuan cyberbullying.
Baca Juga: Cegah Cyberbullying dengan Jadikan Rumah sebagai Tempat Curhat
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Jember, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Enterpreneur dan Digital Marketer, Lim Sau Liang, Dosen Unika Widya Mandala Surabaya, Yohanes Adven dan Dosen dan Ketua STIKOSA AWS, Meithiana Indrasari. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi atau instagram @literasidigitalkominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: