Pengkhianatan Bisa Saja Terjadi Lagi pada Prabowo Jelang Pilpres 2024, Pengamat Sebutkan Alasannya
Pengamat Politik dan Komunikasi, Jamiluddin Ritonga mengatakan ‘pengkhianatan’ kepada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto bisa saja terulang kembali pada Pilpres 2024.
Saat ini, Prabowo kembali dihadapi dengan Pilpres 2024 yang kemungkinan akan berhadapan dengan Anies.
Pasalnya, Partai Gerindra pernah mengusung Joko Widodo (Presiden Jokowi) pada Pilkada DKI Jakarta 2012 dan Anies Baswedan pada Pilkada DKI Jakarta 2019. Keduanya bahkan berhasil menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Baca Juga: Partai Garuda Harap Politik Identitas Tak Kotori Gelaran Pilpres 2024
Namun, Prabowo malah “terkhianati” dan berhadapan dengan Presiden Presiden Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019.
Jika hal itu terjadi, pengkhianatan yang diterima Prabowo pada Pilpres 2014 dan 2019 bisa terulang kembali pada Pilpres 2024.
Namun, Akademisi dari Universitas Esa Unggul itu menilai, hal tersebut menjadi nilai plus bagi Prabowo. Karena artinya dia mampu melihat potensi kepemimpinan seseorang dan mengantarkannya menjadi pemimpin yang diperhitungkan di tanah air.
"Prabowo harusnya bangga telah mengantarkan orang-orang pilihannya menjadi pemimpin di tanah air," ujar Jamiluddin melansir dari GenPI.co, Minggu (9/10/22).
Meski Prabowo harus berhadapan dengan Presiden Presiden Jokowi dan Anies, tentu tidak ada yang perlu dipersoalkan. Baik Presiden Presiden Jokowi maupun Anies tidak melanggar hukum atau etika politik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty